SIGI, Kabar Selebes – Bencana gempa bumi yang membawa fenomena likuefaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, ternyata berdampak besar terhadap ketersediaan pangan di wilayah itu. Hancurnya infrastruktur pertanian termasuk irigasi Gumbasa, mengakibatkan sejumlah produksi pertanian menurun drastis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sigi, Rahmad Iqbal mengungkapkan, kondisi ketahanan pangan di wilayah itu dari aspek ketersediaan pangan dan pemanfaatan pangan masih dalam kondisi aman. Namun bencana alam yang melanda Kabupaten Sigi pada 28 September 2018 mengakibatkan kerusakan jaringan irigasi Gumbasa dan beberapa jaringan irigasi.
Hal itu kata Iqbal mengakibatkan tidak berproduksinya lahan pertanian seluas kurang lebih 8.000 hektar. Hal itu membuat ketersediaan pangan Kabupaten Sigi mengalami penurunan kurang lebih 50 persen dari tahun sebelumnya.
“Kondisi ini menjadi perhatian serius kepada kita semua terutama tim koordinasi dewan ketahanan pangan Kabupaten Sigi untuk mengambil langkah strategis dalam menjaga dan mempertahankan ketahanan pangan di Kabupaten Sigi,” ungkap Rahmad Iqbal Kamis (5/9/2019) saat rapat koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi.
Rakor itu secara resmi dibuka Wakil Bupati Sigi Paulina, di Ruang Aula D’Qalbu Kalukubula dengan tema “Memantapkan Ketahanan Pangan Berbasis Mitigasi Bencana”. Rakor itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sigi, Kepala BPS Sigi, Perwakilan Kepala Dinas pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Perwakilan BPTP Provinsi Sulawesi Tengah, Para Kepala OPD Lingkup Pemda Sigi, camat dan Kelompok tani di Kabupaten Sigi.
Wakil Bupati Sigi Paulina dalam sambutannya berharap, melalui rapat koordinasi dewan ketahanan pangan ini dapat melakukan penguatan dalam peningkatan konsumsi pangan masyarakat sigi yang sehat, aktif dan produktif.
“Forum rapat koordinasi dewan ketahanan pangan Kabupaten Sigi tahun 2019 ini merupakan forum yang sangat strategis karena merupakan wadah dalam membahas masalah tantangan dan peluang dalam rangka pemanfaatan ketahanan pangan Kabupaten Sigi yang lebih mantap dari aspek ketersediaan pangan distribusi dan akses pangan serta pemanfaatan konsumsi pangan daerah pasca terjadinya Bencana,” harap Paulina.(Arfiah)