Tutup
Nasional

Sekolah Vocasional: Solusi Atasi Pernikahan Dini

274
×

Sekolah Vocasional: Solusi Atasi Pernikahan Dini

Sebarkan artikel ini
Ahmad M. Ali saat reses di Bolano Lambunu Parigi Moutong.(Foto:Ist)

JAKARTA, Kabar Selebes – Ketua Fraksi NasDem DPR-RI Ahmad Ali menilai pernikahan dini yang tinggi di Sulawesi Tengah seperti yang dilansir data BPS, mengonfirmasi secara aktual, belum adanya planning pendidikan Pemerintah daerah yang fokus dalam menghadapi bonus demografi atau era millenial.

“Bonus demografi, sebagaimana sudah ditafsirkan para ahli harus diarahkan, direncanakan, dalam perspektif peluang ekonomi, jikalau tidak, akan menimbulkan bencana sosial, kemiskinan, kriminalitas dan sebagainya,” ujar Ahmad Ali.

Hal itu dipicu kata dia, terutama karena kurangnya kesempatan kerja, persaingan yang tinggi, ditambah Pemerintah daerah tidak memiliki rencana apapun mau bikin apa.

“Semboyan Pak Presiden Jokowi jelas, Sumber daya unggul, Indonesia Maju. Tapi kalau daerah tidak mampu menerjemahkan ini sebagai kebutuhan mendesak, maka semua akan sia-sia,” pungkasnya.

Ahmad menegaskan, semua program yang dibuat oleh pemerintah tidak akan bisa menjawab atau mengatasi masalah bonus demografi jika tidak memiliki rencana, arah dan fokus yang jelas.

“Setiap tahun kita memproduksi tenaga produktif ribuan, baik itu sarjana, SMU, hingga SMP, apa program pemerintah daerah yang bisa menjangkau mereka,” tanyanya.

Ahmad Ali menilai, pernikahan ini hanya satu soal, atau bagian dari efek bonus demografi yang tentu saja disebabkan banyak faktor. Baik itu secara sosiologis kata dia, maupun soal-soal antropologis.

“Pernikahan dini jika dianggap sebagai sesuatu yang negatif bagi perlindungan perempuan dan anak, disatu sisi, dalam konteks agama, pernikahan bersifat mulia untuk menghindari perzinahan,” ujar Ahmad Ali.

Dalam konteks yang sedang dibicarakan oleh banyak orang ini, kata dia, berkaitan dengan usia, kapasitas, dan tentu kesanggupan seseorang memikul beban.

Pernikahan dini kata dia, dipengaruhi banyak faktor, selain sosiologis, faktor antropologis juga memberi pengaruh. Era yang serba terbuka sekarang ini, memiliki impact yang amat besar bagi pertumbuhan anak.

“Maka pemerintah harus punya rencana yang jelas bagi masa depan anak-anak kita, dan tentu saja pilihannya banyak, salah satunya, memperbanyak pendidikan Vocasional yang lebih mengarahkan anak-anak produktif,” ujarnya.(*/ala)

Silakan komentar Anda Disini….