BANGGAI, Kabar Selebes – Relawan Orang dan Alam (ROA)melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan dua kelompok daerah perlindungan laut (DPL) di Kecamatan Balantak Kabupaten Banggai terkait rencana pengelolaan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Perairan Balantak.
Nofarman, kordinator lapangan ROA menyebutkan dua kelompok daerah perlindungan laut yakni Kelompok Tanjung Saro dari Kelurahan Talang Batu dan Kelompok Fajar Indah dari Desa Luok Kecamatan Balantak Kabupaten Banggai.
“Kegiatan peningkatan kapasitas ini membahas konservasi keragamanhayati dan peningkatan penghidupan berkelanjutan yang dilakukan melalui proses penggalian dan berbagi diskusi dan simulasi yang memfokuskan pada keterlibatan aktif peserta sehingga dapat terumuskan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan,” ujar Nofarman, Minggu(4/8/2019) di Talang Batu, Kecamatan Balantak Kabupaten Banggai.
Ia menambahkan kegiatan juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola DPL dalam mengoperasionalkan DPL sebagai organisasi atau kelompok yang memiliki visi dan misi dalam menjaga dan melindungi KBA Perairan Balantak untuk penghidupan berkelanjutan.
“Dengan kegiatan ini diharapkan hasil yang dicapai adalah kelompok pengelola DPL bisa memberikan kontribusi dalam pengetahuan dan kapasitas pengelolaan kelompok untuk membuat sebuah perencanaan dan strategi yang akan ditempuh dalam menjalankan roda kelompok DPL,” harapnya.
Selain kelompok DPL, ROA juga mengikut sertakan kelompok pecinta alam Pelita yang memfokuskan aktivitas kepecintaan alaman mereka pada gerakan menyelamatkan laut dan wilayah pesisir agar fokus pada program-program konservasi melalui peningkatan kapasitas kelembagaan mereka agar menjadi organisasi yang memiliki visi dan misa yang jelas dan terarah.
“Semakin banyak yang terlibat dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati khususnya di wilayah laut dan wilayah pesisir semakin baik artinya kesadaran akan pentingnya menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati telah menjadi bagian dari sisi kehidupan yang sangat berarti dalam menjaga keseimbangan alam,” ungkap Novarman.(Abal)