PALU, Kabar Selebes – Satu orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kota Palu, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7 Embarkasi Balikpapan, Santi Latohan batal menunaikan ibadah haji di musim haji tahun ini.
Santi Latohan terpaksa batal beribadah di tanah suci karena pada saat melakukan pemeriksaan kesehatan di Embarkasi Balikpapan, ia terdeteksi sedang mengandung alias berbadan dua, yang di perkirakan sudah berumur 2 bulan 1 minggu.
Mengetahui kehamilan Santi Latoha, tim Kesehatan, tim KKP, tim TPIH Embarkasi dan tim PPIH Provinsi Sulteng, beserta saksi dari salah satu keluarga dan petugas kloter melakukan rapat, dan berkoordinasi di klinik haji Embarkasi Balikpapan. Hasil rapat pun memutuskan Santi Latoha, harus di pulangkan, dan ia akhirnya batal menunaikan ibadah haji.
“Memang benar, satu jamaah calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang 7 Embarkasi Balikpapan atas nama Santi Latoha, untuk tahun ini ditunda keberangkatannya, karena diketahui sedang mengandung 9 minggu,” ujar Arifin, Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji, Kemenag Sulteng.
Menurut Arifin, untuk tidak menimbulkan rasa kecewa terhadap jamaah calon haji tersebut, tim telah melakukan segala upaya untuk meberikan penjelasan, serta memberikan pemahaman dan pengertian kepada Santi, bahwa usia kehamilannya berpengaruh besar dan kepada janin maupun ibu yang mengandung.
Dengan ditundanya keberangkatan satu calon jamaah haji yang sedang mengandung ini, maka jumlah JCH yang ditunda keberangkatannya dalam kloter 7 sebanyak 3 orang.
“Sebelumnya, ada dua calon jamaah haji yang ditunda keberangkatannya karena sakit. Satu dari Kabupaten Donggala serta satu dari Banggai Laut yang batal karena wafat. Sehingga total jamaah calon haji yang diberangkatkan pada musim haji tahun ini, dari kloter tujuh embarkasi Balikpapan sebanyak 447 orang,” urai Arifin.
Santi Latoha, yang merupakan CJH yang ditunda keberangkatannya menunaikan ibadah haji, dikarenakan terdeteksi sedang mengandung 9 minggu. Santi dipulangkan kembali ke Kota Palu, dan telah di terima langsung oleh pihak keluarga. (Gabdika Chandra)
