PALU, Kabar Selebes – Sejumlah pemuda yang mengaku adalah penggangguran di Palu, Sulawesi Tengah melakukan aksi simpatik. Meski pengangguran, mereka justru menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar.
Para pemuda yang tergabung dalam Pengagguran Naik Scooter (PNS) dan Slankers Palu, menggelar aksi simpatik yakni mencabut paku, atau material lain (seperti keramik) yang dipaku ke batang pohon atau biasa disebut tree spiking. Aksi ini menyampaikan pesan kepada warga Kota Palu bahwa memasang bahan reklame dan sejenisnya dengan memakunya di Pohon akan memberi dampak buruk kepada lingkungan khususnya pohon itu sendiri.
Aksi ini digelar di sepanjang Jalan, Munifrahman ll, Jalan Ponegoro, Jalan Datu Adam, Jalan asam 1, Jalan WR. Supratman, Jalan Tolambu, Jalan Langsat, Jalan Durian, Jalan Kartini, Kota Palu pada Sabtu (20/7/2019) sore tadi.
“Gerakan ini untuk mengajak masyarakat agar belajar melestarikan tanaman dan lingkungan. Diharapkan, masyarakat tidak lagi sembarangan memasang beragam spanduk dan papan menggunakan paku di batang pohon yang sebetulnya dapat merusak pertumbuhan pohon,”kata Hafit ketua PNS.
Menurutnya, pasca terjadinya bencana, mestinya warga Kota Palu harus lebih sadar lagi peduli terhadap lingkungan. Dia menganggap kekuatan kayu pohon akan berkurang karena pohon mudah terinfeksi penyakit seperti jamur dan bakteri.
“Warga harus pakai cara lainlah, jangan memasang iklan reklame dengan cara pake paku,” tegas Hafit.
Pada aksi itu juga, kelompok pecinta lingkungan itu berharap pemerintah segera mengeluarkan imbauan atau peraturan, agar masyarakat tidak memasang iklan dengan cara memaku pohon.(Arjan)