SIGI, Kabar Selebes – Wahana Visi Indonesia (WVI) dan HSBC mengelar peringatan hari anak nasional (HAN) 2019. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pelaksanaan berbagai perlombaan, seperti lomba balita sehat, lomba cerdas cermat, lomba menghias celengan, dan lomba mengumandangkan adzan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi kesehatan.
Acara tersebut dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sigi, Hj Hazizah yang notabene adalah Punda PAUD Kabupaten Sigi, pada Kamis 18 Juli 2019, di lapangan Desa Tulo, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
“Saya juga didaulat sebagai ketua panitia, sudah berturut-turut yah. Karena saya suka anak-anak. Tadi lihat bayi-bayi itu saya sangat gemas,” ujar Hazizah saat memulai sambutannya.
Menurut Hazizah, pasca bencana yang terjadi pada 28 September tahun lalu, hingga saat ini masih ada beberapa bangunan PAUD di Kabupaten Sigi yang kondisinya masih rusak. Namun ia menyakini bahwa penanganan yang diberikan dari semua pihak yang datang membantu untuk pemulihan kondisi di Sigi, sangat membantu dan bermanfaat, khususnya kepada anak-anak usia PAUD yang tinggal di huntara.
Kegiatan yang diselenggarkan dalam rangka merayakan HAN yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, melibatkan ratusan anak usia sekolah, mulai dari PAUD hingga SMP, dan menggandeng Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi. Puncak acara kegiatan rencananya akan dirayakan pada 8 Agustus mendatang.
Acara tersebut digelar dengan tema ‘Kualitas Keluarga Penopang Perlindungan Anak’ dan slogan ‘Kita Anak Indonesia, Kita Sehat dan Gembira’. Tema itu dipilih untuk memunculkan kepedulian setiap pihak untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas bagi anak, termasuk lingkungan yang sehat dan akses terhadap fasilitas kesehatan yang mudah.
Menurut WVI, isu kesehatan terkait minimnya gizi yang diterima anak serta sulitnya masyarakat menemukan fasilitas kesehatan pascabencana, masih menjadi sorotan banyak pihak. Hal ini turut diperparah dengan adanya fakta lebih dari 20 fasilitas kesehatan turut terdampak bencana, serta banyaknya anak dan balita yang mengonsumsi makanan tidak sehat, akibat sulitnya mendapatkan sumber pasokan gizi pasca terjadinya gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.
Berdasarkan hal itulah, WVI atas dukungan HSBC, berkomitmen mendukung terciptanya kondisi yang sehat dan aman bagi anak, serta ibu hamil dan menyusui di posko-posko evakuasi, lewat pengadaan berbagai program kesehatan di Kabupaten Sigi. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap masyarakat terdampak bencana mendapatkan gizi yang cukup, serta memperoleh kesempatan mengakses fasilitas kesehatan terdekat.
Menurut Sabtarina, Manajer Program Area Sulawesi Tengah Wahana Visi Indonesia, segi kesehatan, utamanya masalah gizi bagi anak dan balita di daerah terdampak bencana, khususnya di Kabupaten Sigi adalah suatu masalah yang harus diselesaikan bersama, tidak hanya bagi Pemerintah Daerah dan WVI, tetapi seluruh elemen terkait juga harus berperan bersama.
“Kan kalau anak kurang gizi itu hubungan dengan makanannya. Sementara setelah bencana, kita tau pasokan untuk makanan itu kan secara distribusinya maupun tanamannya, lahannya itu kan juga bermasalah. Sehingga bisa jadi akan berdampak ke asupan yang diterima oleh anak. Ya mungkin kalau secara langsung kita lihat sekarang, mungkin belum kelihatan secara signifikan. Tetapi kita bisa cek nanti sekitar enam bulan, satu tahun kemudian dampak itu bisa jadi dirasakan. Ini menjadi PR bersama bukan hanya Wahana Visi Indonesia, dan juga bukan hanya Pemerintah, karena dengan situasi yang ada sekarang ini perlu kita sama-sama harus gandengan tangan,” ujar Sabtarina.
WVI merasa yakin kemitraan yang terbangun bersama HSBC, dapat memberikan komitmen program respon terbaik bagi anak dan masyarakat. Seperti diungkapkan Yosellina, Manajer Operasional Tanggap Bencana Sulawesi Tengah Wahana Visi Indonesia.
“WVI berkomitmen memberikan program respons terbaik bagi setiap anak dan masyarakat. Momen HAN 2019 dengan slogan Kita Anak Indonesia, Kita Sehat dan Gembira, dapat diwujudkan lewat program yang didukung oleh HSBC. Kami meyakini kemitraan yang berjalan pada 30 Oktober 2018 hingga 31 Juli 2019 ini berkontribusi bagi peningkatan kondisi kesehatan masyarakat terdampak,” ujar Yosellina.
Menurutnya, Komitmen HSBC dalam mengupayakan pemulihan kondisi kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana, terwujud dalam bantuan ketersediaan fasilitas kesehatan melalui posyandu darurat, ruang ramah ibu dan anak, program pemberian makan bayi dan anak (PMBA), pelatihan relawan petugas kesehatan dan kader kesehatan yang tersebar di 12 wilayah di Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
Pada kesempatan yang sama, Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko menyatakan bahwa HSBC turut membangun kesehatan dan ekonomi masyarakat. “Kami senantiasa turut membangun masyarakat di mana kami beroperasi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya dengan mendukung pemulihan kondisi kesehatan anak demi terciptanya anak sehat dan gembira di kabupaten Sigi,” aku Nuni.
Menurutnya, melalui program kerja sama tersebut, lebih dari 1.000 masyarakat telah menerima manfaat, dimana lebih dari 700 orang tua telah menikmati fasilitas kesehatan dalam program pemberian makanan bayi dan anak (PMBA), dan ruang ramah ibu dan anak yang memadai di posko evakuasi.
“Saya senang dengan adanya program PMBA ini. Berat badan anak saya naik menjadi lebih dari sebelas kilogram. Saya juga akhirnya mengetahui menu makanan empat bintang untuk memenuhi kecukupan gizi anak saya,” ujar Hirmawati, salah satu penerima manfaat.
Rangkaian kegiatan HAN 2019 di Kabupaten Sigi dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sigi, Sitti Sudarmi yang juga didaulat memberikan sambutan. Rangkaian acara tersebut turut diramaikan dengan sosialisasi dan promosi kesehatan oleh para kader kesehatan. (Mitha)