PALU, Kabar Selebes – Pascabencana 28 September 2018, perekonomian Sulawesi Tengah sempat berimbas pada terganggunya pertumbuhan sejumlah sektor seperti pertanian dan perdagangan.
Hal itu dikatakan Corporate Communication Manager PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) Hanafi Thamrin pada buka bersama dengan sejumlah jurnalis di Kota Palu, Jumat, 17 Mei 2019.
Menurut Thamrin, namun pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah masih terjaga bagus sebesar 6,3 persen di atas angka pertumbuhan nasional yang di angka 5,3 persen. Hal ini, mengutip pernyataan Bank Indonesia Sulawesi Tengah, karena ditopang sektor industri pengolahan termasuk migas.
“Sebagai bagian dari industri migas di Sulawesi Tengah, DSLNG mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terciptanya stabilitas dan iklim investasi yang kondusif dan mendukung lancarnya operasi kami yang pada muaranya ikut menopang pertumbuhan ekonomi. Termasuk kepada teman-teman jurnalis yang selama ini bersama-sama dalam perannya mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah,” katanya.
Kata Thamrin lagi, tercatat hingga akhirnya April 2019, DSLNG telah mencapai 26.724.553 jam kerja aman. DSLNG juga menerima penghargaan Patra Nirbaya Karya Utama untuk pencapaian jam kerja aman ini di akhir 2018, kembali meraih penghargaan Proper Biru, dan ISO 140001 yang diaudit setiap enam bulan sekali untuk sistem manajemen lingkungan yang tersertifikasi sejak 22 Desember 2017 hingga saat ini.
Di bidang CSR, DSLNG terus melakukan pendampingan dan menjalankan program pengembangan masyarakat terhadap kelompok-kelompok mitra binaan di bidang pertanian, perikanan, pendidikan, keuangan mikro, dan yang lainnya. Di bidang lingkungan hidup, kami baru saja kembali melepasliarkan 17 ekor burung maleo hasil konservasi ex situ kami, sehingga keseluruhan kami telah melepasliarkan 85 ekor anakan maleo ke alam untuk membantu pemulihan populasi maleo.
Di kesempatan ini, Thamrin juga mengajak dan mengingatkan kepada jurnalis agar tidak melewatkan kesempatan untuk mengirimkan karya-karya jurnalistiknya yang terbuka lebar hingga 30 September 2019 dalam ajang Anugerah Jurnalistik DSLNG 2019. AJD 2019 mengangkat tema “Menakar Peran DSLNG dan Industri Migas dalam Pembangunan Sulawesi Tengah”.
“Dengan tema ini, kami membuka peluang bagi teman-teman jurnalis bisa lebih mengeksplorasi isu investasi migas di daerah dengan lebih luas dalam beragam sudut pandang, serta mengulas lebih dalam dan menyeluruh untuk menambah pemahaman dan referensi publik tentang sejauh mana DSLNG ikut berperan di dalamnya bagi pembangunan Sulawesi Tengah,” kata Thamrin.
Kembali ke Anugerah Jurnalistik DSLNG 2019, perlu kami sampaikan masih ada waktu yang cukup untuk memenangkan lomba karya jurnalistik ini dengan terus menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas dari sisi konten dan kaidah jurnalismenya. Untuk itu, kami sekali lagi mengajak dan menghimbau kepada rekan-rekan jurnalis sekalian untuk tidak melewatkan kesempatan mengikuti dan mendaftarkan karya jurnalistiknya dalam ajang Anugerah Jurnalistik DSLNG 2019. (*/patar)