Tutup
Pemilu 2024

LAPSUS: Sejumlah Parpol Saling Klaim Kursi DPR-RI Dapil Sulteng

×

LAPSUS: Sejumlah Parpol Saling Klaim Kursi DPR-RI Dapil Sulteng

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Pemilu legislatif tahun 2019 ini benar-benar dinamis. Perebutan kursi di DPRD baik kota, kabupaten, provinsi bahkan DPR-RI terlihat jelas.

Sejak hari pencoblosan hingga penghitungan suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), sejumlah saksi parpol seakan tak kenal lelah untuk mengawal penghitungan suara. Semua hanya ingin memgetahui bagaimana hasil akhir dari perjuangan calon legislatifnya selama beberapa bulan kemarin.

Advertising

Yang paling menarik selain pemilihan presiden dan wakil presiden adalah perebutan kursi DPR-RI dapil Sulawesi Tengah. Meski didominasi nama-nama beken petahana yang sudah dua hingga tiga periode, muncul nama-nama baru memberi warna pileg DPR-RI.

Meski perhitungan oleh KPU belum selesai, namun kerja tanpa lelah para saksi sudah mulai membuahkan hasil. Berbekal data C-1 dari para saksi, sejumlah parpol sudah mulai melakukan tabulasi data internal.

Tabulasi data internal inilah yang akhirnya menjadi acuan sementara perolehan kursi khususnya di DPR-RI. Beberapa parpol menunjukkan tabulasi yang sama namun adapula yang berbeda sehingga memunculkan klaim-klaim sepihak.

Partai NasDem Sulawesi Tengah misalnya, mengklaim sudah hampir menyelesaikan tabulasi internalnya dengan hasil memuaskan. Partai NasDem sumringah karena data mereka menunjukkan perolehan kursi dominan di senayan. NasDem mengklaim memperoleh suara hingga 400 ribu lebih sehi ngga memungkinkan partai ini mengirim dua orang kadernya ke Senayan.

“Meski belum final, namun kami optimistis bisa menghasilkan dua kursi anggota DPR-RI,” kata Muslimun Qimunk Senin (22/4/2019) di sekretariat Partai NasDem Sulteng.

Lebih mencengangkan lagi, Partai NasDem bahkan menyebut akan bersiap menambah satu kursi lagi, jika data suara dari sejumlah wilayah seperti Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan sudah masuk.

Nama-nama yang disebut akan melenggang ke senayan dari Partai NasDem Sulteng adalah Ahmad M. Ali (Bendahara Umum DPP Partai NasDem) kursi pertama, Rusdi Mastura (mantan Walikota Palu) kursi ke empat dan dua nama lagi yang disebut akan mengisi kursi selanjutnya NasDem adalah Habsa Yanti Ponulele.

Dari sejumlah tabulasi, satu nama yang dipastikan lolos ke Senayan adalah Sakinah Aljufri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diprediksi mengisi kursi kedua. Sementara, Partai Gerindra masih belum berani banyak berspekulasi karena masih sangat ketatnya perolehan suara antara petahana Supratman Andi Agtas dan Amelia Murad. Informasi yang santer beredar adalah suara petahana Supratman Andi Agtas masih terseok-seok sehingga kemungkinan Amelia Murad akan mengisi kursi ke tiga dari Partai Gerindra Sulawesi Tengah.

“Kami belum berani memastikannya karena tabulasi sedang berjalan terus. Memang suara Pak Maman (Supratman Andi Agtas) dan Ibu Amelia mendominasi. Kita lihat saja nanti, dan yang pasti satu kursi Gerindra itu terisi di DPR-RI,” kata seorang petinggi Gerindra yang meminta namanya tidak diberitakan, Rabu (24/4/2019).

Klaim lain muncul dari PKB. Partai ini mengklaim berhasil “memecah telur” setelah puasa mengirim kadernya ke Senayan. PKB menyebut menyumbang satu kursi ke DPR-RI dengan perolehan suara hingga 150 ribu. PKB menyebut dari hasil tabulasi C-1 internal mereka, nama Trisharyudi Triwibowo Timumun berhasil melenggang ke Senayan.

“Insya Allah PKB Sulteng ‘pecah telur’ untuk caleg DPR RI setelah melihat perolehan suara sementara yang masuk melalui quick count internal kami,” kata Amin Thahir, ketua DPW PKB Sulteng Selasa (23/4/2019).

Meski demikian, kata Amin Thahir, PKB tetap menunggu proses tahapan resmi dari penyelenggara Komisi Pemilihan Umum Daerah Sulawesi Tengah.

PKB proyeksikan Trisharyudi menempati antara kursi ke-5 atau ke-6 dari 7 kursi yang diperebutkan.

Nah, bagaimana nasib Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN dan PDIP?

Jika melihat klaim diatas, lima kursi sudah diklaim terisi. Bahkan jika NasDem mengklaim berhasil mendapatkan tiga kursi, maka peluang empat partai itu tinggal memperebutkan satu kursi.

Sayangnya, Partai Golkar, Demokrat, PAN dan PDIP berkata lain. Ke empat partai itu hampir kompak menyangkal klaim Partai NasDem yang menyebut memperoleh dua hingga tiga kursi. Golkar menyebut kader mereka yang juga petahana Muhidin M. Said serta mantan anggota DPD-RI Nurmawati Dewi Bantilan berpeluang merebut satu kursi. Golkar bahkan menyebut dari hasil real count mereka, kursi kelima menjadi jatah mereka meski satu kursi itu diperebutkan oleh Muhidin Said atau Nurmawati Bantilan dengan perolehan suara hingga 130 ribu.

Begitu pula Partai Demokrat dan PDIP yang menyebut berpeluang mendapatkan kursi ke enam dan ke tuju. Demokrat mengklaim merebut kursi ke senayan melalui mantan bupati Morowali Anwar Hafid dengan suara antara 110 ribu. Sementara PDIP juga menyebut mengisi kursi terakhir melalui suara Matindas J. Rumambi atau Rendi Lamadjido dengan total lebih 100 ribu. Klop. Penuh tujuh kursi.

Bagaimana nasib PAN?

Salah seorang petahana yang dulu duduk di Senayan melalui Partai Hanura, Sarifuddin Sudding yang kini menjadi caleg PAN, menolak semua klaim-klaim itu. Menurut dia, seluruh partai boleh mengklaim berhasil meraup suara dan mengirim kadernya ke Senayan. Namun, tidak boleh mengklaim telah mendominasi perolehan kursi DPR-RI.

“Pemilu kali ini dinamis. Jika melihat perolehan suara di seluruh parpol yang masing-masing tidak mendapatkan suara yang sangat besar, maka tidak beralasan jika ada parpol yang mengklaim telah mendapatkan lebih dari dua kursi bahkan tiga kursi ke Senayan. Karena dari tabulasi internal PAN, suara terbagi-bagi masing-masing satu kursi bagi satu parpol,” kata Sudding di Palu rabu sore.

Sudding bahkan optimistis, PAN melalui dirinya akan mengisi salah satu daru tujuh kursi DPR-RI. “Kami masih terus melakukan tabulasi dan tinggal menunggu hasilnya. Nanti akan kami umumkan ke publik,” kata Sudding lagi.

Agar tidak menjadi opini, maka seluruh klaim ini akan berakhir saat KPU mengumumkan hasil tabulasi nasional pada tanggal 22 Mei mendatang. Meski demikian, jika melihat dinamika politik di Sulawesi Tengah yang sangat dinamis, maka dipastikan Sulteng akan memiliki wakil yang potensial di DPR-RI, siapa pun dan dari partai mana pun mereka. Selamat bekerja..! (Abdee Mari)

Silakan komentar Anda Disini….