Tolitoli, Kabar Selebes– Dalam rangka memperingati Harlah Nahdlatul Ulama yang ke 96 Tahun yang tepat jatuh pada 16 rajab 1440 H/ 23 Maret 2019 Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tolitoli akan menggelar Dialog Kebangsaan mengusung tema “Meredusir Paham Radikal”, sebagai langkah preventif untuk mencegah isu paham sempalan hingga mengarah ke radikalisme yang saat ini sedang marak.
Sekretaris GP Ansor Kabupaten Tolitoli Fachri Fareza mengatakan, menyikapi kondisi sosial Indonesia saat ini, bangsa Indonesia membutuhkan sebuah rumusan-rumusan baru untuk pedoman kebinekaan yang menjadi sebuah harapan dari pemerintah untuk memperkuat kebinekaan dan mempercepat restorasi sosial Indonesia.
“Gerakan Pemuda Ansor dan Banser NU selaku badan otonom Nahdlatul Ulama, kembali menyegarkan dengan melakukan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat tentang kebinekaan mengingat saat ini sedang marak dibicarakan radikalisme dan paham sempalan,” ujarnya.
Menurut komisioner Panwaslu Baolan ini, Dialog kebangsaan direncakanan akan dilaksanakan pada Sabtu 23 Maret 2019 esok di salah satu warkop ternama di Kabupaten Tolitoli. Tujuan dari dialog kebangsaan yakni memberikan sumbangsih kepada bangsa demi terwujudnya sebuah kebhinekaan.
Sementara itu, ketua panitia dialog kebangsaan Abdul Fattah mengatakan, bahwa sumber tumbuh suburnya paham radikalisme di tengah-tengah masyarakat itu ada tiga yakni, ketidakadilan, kesenjangan ekonomi, dan kurangnya ilmu agama itu sendiri.
“Masyarakat itu akan mudah diajak pada suatu gerakan tertentu saat mereka merasakan sebuah ketidakadilan yang kerap terjadi di depan mata,” kata Abdul Fattah kepada KabarSelebes.Id Jum’at (22/3/2019)
Kurangnya ilmu dan wawasan seseorang juga sering dimanfaatkan oleh suatu kelompok tertentu untuk mencuci otak serta mendoktrin orang-orang yang menjadi target rekrutmen bagi kelompok berpaham radikalisme,” tukasnya
Menurutnya, acara dialog Kebangsaan ini akan mengundang berbagai lapisan masyarakat, baik ormas, organisasi kepemudaan, pegiat sosial, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, aktivis lintas generasi, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
“Intinya kita ingin mendengar masukan dari berbagai pihak terkait isu paham sempalan dan radikalisme yang kian hari makin liar berkembang di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya.
Menurut rencana pembicara yang akan mengisi Dialog Kebangsaan ini antara lain Perwakilan Polres Tolitoli, Kodim 1305 BT, Lanal Tolitoli dan ketua MUI Tolitoli serta Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tolitoli.
Acara Dialog Kebangsaan ini sendiri sifatnya terbuka untuk umum, Panitia juga mengajak segenap lapisan masyarakat yang ingin menyumbangkan pemikirannya terhadap isu radikalisme untuk bisa bersama-sama hadir dalam acara tersebut.(Moh Sabran)