PARIGI MOUTONG, Kabar Selebes – Koalisi Adil – Makmur Capres dan Cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Salahudin Uno Sulawesi Tengah, kembali menggelar kampanye terbatas tatap muka di Desa Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong, Jumat malam, 15 Maret 2019.
Koalisi Adil – Makmur gabungan dari Partai Politik (Parpol) Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya. Di mana kelima partai ini bertekat memenangkan Capres dan Cawapres Prabowo – Sandi di Sulteng diusung pada Pemilihan Presiden 17 April mendatang.
Dalam pertemuan terbatas sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng yang juga pembina koalisi, Longki Djanggola mengajak masyarakat untuk memilih Prabowo – Sandi manjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Ia juga melihat fenomena dan antusias masyarakat Indonesia yang menginginkan pemimpin baru untuk perubahaan di segala aspek yang ada. Pada kesempatan itu turut berorasi Ny. Zalzulmida Aladin Djanggola selaku penganggung jawab alias koordinator wilayah Prabowo – Sandi di Parmout.
“Saya kalau baca koran protesnya emak – emal yang paling banyak, karena memang emak – emak yang paling merasakan di dapur. Kalau bapak – bapaknya cuma rokok yang diurus,” tutur Longki.
Kenapa sampai emak – emak yang merasakan lanjut Longki, karena emak yang tahu urusan isi dapur, baik garam impor maupun beras impor. Untungnya tidak belum sampai ke bawang impor. Kalau sampai bawang juga diimpor maka habislah masyarakat di Kota Palu yang produksi bawang goreng. Tidak bisa dipungkiri, seperti itulah yang terjadi saat ini.
Oleh sebab itu, sebagai partai pengusung agar berjuang bersama masyarakat, supaya apa yang diimpi – impikan masyarakat Indonesia Insya Allah Prabowo – Sandi memimpin bangsa ini.
Pada kesempatan itu, Longki meluruskan ihwal isu – isu negatif dan fitnah terhadap Prabowo yang berseliweran di publik, seperti di sosial media dan group WatsApp. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh atau terprovokasi dengan isu tersebut.
“Yang paling terbaru adalah di Riau, beliau difitnah seolah – olah beliau melarang masyarakat mendekatinya, tapi apa yang terjadi beliau meminta kepada pengawalnya memperdengarkan suaranya yang menyebutkan, jangan dorong rakyat,” sebut Longki.
Tapi apa yang terjadi tutur Longki, malah Probowo difitnah habis – habisan diberbai sosmed dan group – group WatsApp, namun semua fitnah itu tidak ditanggapi yang pada akhirnya kebenaran terungkap, suara asli Prabowo dalam video tersengar jelas menegur pengawal pribadinya ‘Jangan Dorong Rakyat’.
“Saya selalu memegang falsafah, satu jarimu menunjuk orang lain, tapi tiga jarimu menunjuk dirimu sendiri, artinya koreksi dirimu sebelum menjelekkan orang lain,” tegasnya.
Longki juga meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan hasil – hasil dari lembaga survei ada ditayangkan di media masa maupun yang munculkan di sosmed untuk menggiring opini publik. Banyak contoh kasus mengenai survei yang meleset
“Ingat contoh kasus Gubernur DKI, kasus Ahok dengan Anies, begitu juga, bahkan Ahok 70 persen, Anies hanya 30 persen. Tapi apa yang terjadi, terbalik. Di putaran kedua Anies – Sandi 70 persen, Ahok yang 30 persen. Itu apa artinya, saya hanya mengingatkan kita semua apa pun yang dilakukan jumlah manusia, tapi kalau tidak direstui oleh Allah SWT maka tidak akan terjadi,” jelas Longki.
Ia meyakinkan masyarakat bahwa rekayasa Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, itu adalah maha benar dan maha pasti. Itulah yang harus menjadi catatan bagi semua pihak yang ingin memenangkan Prabowo – Sandi, tetap berjuang dan bergerak terus jangan terpengaruh dengan segala macam hambatan, segala macam hoax, segala macam cara yang meyakinkan seolah – olah mereka bisa menang. Tapi hasil survei bukanlah sesuatu yang pasti, bisa jadi hasil survei tersebut berdasarkan keinginan kelompok – kelompok tertentu untuk menggiring opini publik. (sumber Bakom Gerindra)