PALU, Kabar Selebes – Pentingnya peranan organisasi masyarakat dan media tak bisa dipungkiri dalam ikut mengawasi jalannya penyelenggaraan pesta demokrasi di Indonesia.
Akademisi Universitas Tadulako Dr As Rifai mengatakan hal itu pada Sosialisasi Pengawasan Pemilu 2019 bersama Organisasi Masyarakat dan Media oleh Bawaslu Kota Palu, di Kota Palu, Senin, 11 Maret 2019.
Menurut As Rifai, kekuatan organisasi masyarakat dan media merupakan potensi besar dalam ikut mendorong demokratisasi dengan terlibat aktif dalam membantu pengawasan. Kekuatan ormas maupun media masuk dalam suprastruktur.
Bahkan, kata As Rifai, media merupakan pilar keempat dalam demokrasi kita setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. “Sehingga peranan media sangat penting untuk mengawal dan mengawasi penyelenggaraan pemilu,” kata bekas komisioner Bawaslu Sulawesi Tengah itu.
Ketua Bawaslu Kota Palu Ivan Yudharta mengatakan, kedua unsur itu, ormas dan media diharapkan berperan dalam pengawasan pemilu.
Keterlibatan aktif media, kata Ivan, juga tak terlepas dari aturan yang mengikat di dalam operasionalnya. Media juga dibatasi dalan hal-hal tertentu.
“Kita berharap media juga patuh dengan rambu-rambu yang ada,” kata Ivan Yudharta.
Ivan juga mengungkapkan penindakan yang dilakukan Bawaslu selama tahapan berlangsung seperti pelanggaran adninistrasi, pidana pemilu maupun pelanggaran kampanye.
Sementara itu dari kalangan jurnalis, Iwan Lapasere menyebutkan jurnalis yang terkadang dalam posisi dilematis dalam menjalankan tugas jurnalistik. Apalagi bila media tempatnya bekerja berafiliasi dengan salah satu partai politik akan menyulitkan jurnalis atau media untuk berlaku obyektif dalam pemberitaan atau menjalankan fungsinya.
“Saya kira banyak contoh saat ini dimana media atau pemilik media juga politisi atau bahkan pemilik partai politik,” kata Iwan Lapasere.
Sosialisasi pengawasan melibatkan ormas dan media juga dihelat ormas dan media oleh Bawaslu Kabupaten Sigi, Sabtu, pekan lalu. (patar)