Tutup
Nasional

Jepang Bantu Pulihkan Kondisi Pasca Bencana di Palu, Sigi dan Donggala

1439
×

Jepang Bantu Pulihkan Kondisi Pasca Bencana di Palu, Sigi dan Donggala

Sebarkan artikel ini
Suasana jembatan Palu IV yang roboh akibat gempa dan tsunami di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). (Foto: ANTARA/ Akbar Tado)

Suasana jembatan empat ponolele yang roboh pasca gempa dan Tsunami,terjadi hari Jumat (28/9) lalu di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).JAKARTA, Kabar Selebes – Jepang akan membantu Indonesia memulihkan Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempa dan tsunami September 2018. Proyek bantuan ini akan digarap Japan International Cooperation Agency (JICA), lembaga bantuan internasional pemerintah Jepang.

Sebagai bentuk komitmen terhadap bantuan itu, JICA menandatangani MoU dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Ini MoU memformalitaskan kerja sama kita dengan Jepang, kita kan sudah ada kerja sama waktu IMF. Ini juga sudah ada rencana induk selesai tinggal tunggu diformalkan itu kerja sama teknisnya sama JICA,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Rudy Prawiradinata, di Gedung Bappenas, Kamis (10/1/2019) seperti dilansir detik.com.

Bantuan JICA mencakup 4 program. Pertama, penyusunan peta risiko dan ancaman bencana. Kedua, penyusunan rencana tata ruang wilayah. Ketiga, pembangunan kembali infrastruktur. Keempat, pemulihan kembali komunitas masyarakat.

Presiden JICA Shinichi Kitaoka mengatakan kerja sama ini menitikberatkan pada transfer pengalaman dan teknologi dalam mengatasi bencana alam. Dalam hal ini khususnya bencana likuefaksi dan tsunami.

“Harapan kita adalah transfer teknologi dan pengalaman mengenai likuefaksi dan tsunami, dimana hal tersebut sudah menjadi pengalaman Jepang. Jadi fokus kami dalam kerja sama ini ke dua hal tersebut,” kata Shinichi.

Hingga kini, pihak Jepang telah mengirim tenaga ahli untuk melakukan penelitian dalam membuat peta risiko dan ancaman bencana. “Hingga bulan ini sudah ada kurang lebih 50 ahli dari Jepang yang melakukan penelitian untuk hal ini,” tutur Shinichi.(DTC/ABD)

Silakan komentar Anda Disini….