PALU, Kabar Selebes – Rapat panitia khusus (pansus) Pengawasan Penanganan Pasca Bencana Sulawesi Tengah, 28 September 2018 lalu, digoyang gempabumi, Rabu sore, 9 Januari 2019.
Rapat yang menghadirkan bupati dan kepala BPBD kabupaten/kota terdampak sempat terhenti sejenak karena beberapa peserta rapat dan staf sudah berdiri dan ingin meninggalkan ruangan rapat.
Namun oleh ketua pansus Yahdi Basma, tetap melanjutkan rapat dan menyebut kalau goyangan seperti sudah biasa.
Laporan Stasiun Meterologi, Klomatologi dan Geofisika Klas I Palu Cahyo Nugroho dalam rilisnya menyebutkan, gempabumi Rabu, tanggal 09 Januari 2019 pukul 15:28 WITA, di Watatu (Kab. Donggala) dan daerah disekitarnya diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi yang terjadi berkekuatan magnitudo 4.0; Lokasi pusat gempa berada di darat, 8 km arah tenggara Watatu (Kab. Donggala) pada koordinat 0.94 LS – 119.62 BT kedalaman 10 km, ditinjau dari lokasi episentrum dan kedalaman sumber gempa penyebab gempa ini diperkirakan terjadi akibat aktifitas sesar lokal setempat.
Getaran gempabumi diperkirakan dirasakan pada skala III-IV MMI di Watatu (Kab. Donggala), Bambaira (Kab. Mamuju Utara), dan daerah disekitarnya yang berdekatan dengan lokasi sumber gempabumi. Pada skala ini digambarkan getaran dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan; benda-benda ringan yang digantung bergoyang, jendela kaca bergetar.
Berdasarkan informasi masyarakat yang diterima di BMKG, getaran gempabumi dirasakan lemah-sedang (II-III MMI) di Palu dan Sigi. (patar)