
POSO, KabarSelebes.id – Aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan oleh oknum anggota Barisan Ansor Serbaguna(Banser) di wilayah Garut, Jawa Barat, pada pelaksanaan hari Santri 2018 belum lama ini, mendapatkan kecaman dari sejumah ormas islam di beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Kecaman itu dilakukan ormas islam, karena oknum pelaku pembakaran bendera yang bertuliskan “La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah” itu telah melecehkan umat islam selaku umat nabi Muhammad SAW.
Terkait hal itu usai sholat Jumat 26 Oktober 2018, ribuan umat islam di wilayah Kabupaten Poso, Sulteng menggelar aksi gerakan solidaritas bela bendera tauhid.
Aksi solidaritas ini dimulai dengan berkumpul di masjid Baiturahman, Jalan Pulau Natuna, Kelurahan Gebang Rejo.
Ribuan umat islam Poso tampak bersemangat membela mati-matian bendera tauhid.
Ustad Sugiyanto Kaimudin ,dalam orasinya menyampaikan, agar pelaku pembakaran bendera sepenuhnya diproses hukum. Karena apa yang dilakukan pelaku merupakan hal yang sangat melecehkan umat islam.
Kata Sugiyanto, umat islam Poso bahkan siap mengawal proses penegakan hukum kepada pelaku pembakaran.
Orasi dilakukan secara bergantian oleh para tokoh agama islam Poso, seperti ustad Adnan Arsal hingga ustad Yusrin yang sama-sama mengecam hingga mengutuk pelaku pembakaran bendera tauhid.
“Banser telah melecehkan umat islam, Banser harus segera dibubarkan,” teriak massa aksi.
Tak hanya menyampaikan orasi saja, sambil berteriak takbir hingga membawa ribuan bendera tauhid, umat islam Poso kemudian melakukan long march di jalan pusat Kota Poso menuju gedung DPRD Poso.
Saat berada di gedung DPRD Poso perwakilan massa aksi kemudian menyerahkan surat peryataan sikap kepada anggota DPRD Poso.
Selama aksi berlangsung, 350 personil Polres Poso diterjunkan melakukan pengamanan jalanya aksi solidaritas umat muslim Poso.
“Kami menerjunkan sebanyak 350 personil untuk menjaga situasi aksi ini,” kata Kapolres Poso, AKBP Bogiek Sugiyarto saat ditemui memantau jalannya aksi bela bendera tauhid.
Aksi yang berlangsung tiga jam itu berlangsung aman dan damai tanpa ada hambatan.(RYN.Gode)