
POSO, Kabarselebes.id – Pihak TNI dari Koramil 1307-01 Poso Kota-Lage, membangun kelas untuk para pelajar yang berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pandiri, Kecamatan Lage, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa 23 Oktober 2018 sore.
Tenda tersebut dibuat pihak TNI karena sebelumnya pada Selasa pagi, puluhan siswa dan siswi kelas 1 dan 2 di sekolah tersebut terpaksa belajar di luar ruangan, karena takut akibat dua ruangan tembok kelas retak terkena dampak gempa wilayah Sigi berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR) yang menggucang kota Poso pada Senin malam.
Tak hanya retak, kondisi plafon ruangan kelas 1 dan 2 SDN Pandiri mengalami kerusakan hingga nyaris roboh.
Kondisi inilah yang membuat pihak sekolah mengantisipasi bangunan roboh dengan mengajak siswanya belajar di luar ruangan kelas.
Pembangunan tenda darurat dipimpin secara langsung oleh Danramil Lettu Inf Mulawarman.
Kepada media di Poso, Lettu Mulawarman mengatakan, hal ini dilakukan pihaknya sebagai bentuk kecintaan kepada anak sekolah, agar tetap belajar dengan baik meskipun dihantui rasa takut akibat gempa.
“Ini bentuk kecintaan kami TNI kepada anak sekolah, jangan karena ada gempa siswa tidak belajar,” kata Mulawarman saat melihat kondisi ruangan kelas siswa.
Menurut Mulawarman, pemasangan tenda tersebut atas inisiatif pihaknya yang menginginkan siswa meskipun belajar di luar ruangan, tetap mendapatkan pelayanan maksimal yang baik termasuk tempat belajar.
Guru kelas 1, Verawati Banjolu mengaku, belajar di luar ruangan kelas dilakukan pihak sekolah untuk mengantisipasi agar anak didiknya saat belajar tidak terkena bangunan sekolah yang sudah retak.
“Kami takut pak, kalau ada kenapa-kenapa saat belajar. Ini bangunan temboknya kan sudah retak, kontruksi bangunan juga tidak kuat. Untuk menghindari korban terpaksa siswa kami ungsikan belajar di luar ruangan dulu,” ungkap Verawati Banjolu.
Kata Verawati, jumlah siswa dan siswi kelas 1 dan 2 berjumlah 53 siswa yang nantinya akan belajar di tenda yang di buat oleh pihak TNI.
Verawati menyampaikan, pihak sekolah sendiri belum memastikan hingga kapan siswanya belajar di tenda.
“Kami belum tahu sampai kapan siswa kami belajar di tenda. Cuma pihak sekolah berencana akan menggunakan ruangan guru untuk sementara dipakai siswa kelas 1 dan 2 sambil menunggu ada perbaikan ruangan kelas yang retak akibat gempa,” jelasnya.
Seperti diketahui, wilayah Poso sendiri dalam beberapa hari terakhir diguncang gempa beberapa kali yang pusat gempanya berada di dua titik yakni wilayah Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara dan wilayah Desa Tonusu, Kecamatan Pamona Utara.
Meskipun tak ada korban jiwa, akibat gempa itu membuat warga di Poso kerap berjaga-jaga mengantisipasi dengan lebih memilih berada di luar ruangan ketika gempa tiba. (RYN. Gode)