TOLITOLI, KabarSelebes- Pengurus Daerah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Propinsi Sulawesi Tengah melantik pengurus IGI Kabupaten Tolitoli masa bhakti 2018-2023. Pelantikan pengurus tersebut digelar di sebuah hotel ternama belum lama ini.
Pada pelantikan pengurus IGI Kabupaten Tolitoli baru kali pertama terbentuk, dimana hampir keseluruhan para pengurus yang dilantik dan diambil sumpahnya merupakan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Ketua IGI Wilayah Sulawesi Tengah, Farid Bahwerets dalam sambutannya mengatakan, mengapresiasi positif kehadiran IGI di Kabupaten Tolitoli dapat memberikan kontribusi dan kualitas yang lebih baik bagi dunia pendidikan di daerah ini.
IGI hadir di Kabupaten Tolitoli dengan moto Dari Guru oleh Guru Untuk Guru, Sharing and Growing Together (Berbagi dan Tumbuh kembang bersama).Tujuan dibentuknya organisasi Ikatan Guru Indonesia di Kabupaten Tolitoli ini adalah usaha untuk ikut berpartisipasi mewujudkan program pemerintah pada percepatan pemerataan pendidikan yang bermutu dan percepatan peningkatan kualitas guru dalam rangka melaksanakan pendidikan abad 21.
“Selamat kepada ketua IGI Tolitoli Arun Haryanto dan para pengurus lainnya, semoga dengan organisasi yang dibawahinya bisa membrikan kemajuan bagi dunia pendidikan di Kabupten Tolitoli,”ujar Ketua IGI Sulteng Farid Bahwerets belum lama ini.
Sehari sebelumnya, acara pembukaan dan workshop perdana Kanal Sagudelta dengan pelatih Heri Risdianto, M.Pd. yang berasal dari Kota Langsa Propinsi Aceh. Acara dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tolitoli, Moh. Rudi Bantilan. Dalam sambutannya, memberikan apresiasi luar biasa atas terbentuknya kepengurusan IGI daerah Tolitoli, dengan terbentuknya kepengurusan IGI di Tolitoli akan membawa pengaruh pada peningkatan kualitas dan kompetensi guru untuk mewujudkan program pemerintah dalam percepatan pemerataan pendidikan yang bermutu.
‘’Saya berharap, intinya IGI ini bukan merupakan suatu saingan atau hal yang dianggap kontra tapi merupakan pengembangan dari PGRI sendiri karena IGI merupakan orang orang PGRI juga,” jelas Rudi Bantilan.
Lebih lanjut ia berpesan, agar setiap kegiatan IGI dilaporkan kepada pihaknya, agar pemerintah bisa mem-Back Up setiap kegiatan, sekalipun IGI adalah organisasi independen yang tidak bergantung kepada APBN maupun APBD, namun yang menjadi sasaran adalah guru-guru dibawah naungan Disdikbud Kabupaten Tolitoli. Hal itu di maksudkan agar pihaknya bisa mengiventarisir para guru yang memiliki semangat meningkatkan kompetensinya secara mandiri dan layak untuk diberikan apresiasi atas usaha dan prestasinya.
Pada kegiatan-kegiatan selanjutnya orang nomor satu di Dinas pendidikan Tolitoli berharap, agar ada koordinasi yang berkelanjutan sehingga terjadi sinkronisasi antara program pemerintah dan tujuan IGI. Hal itu diperlukan untuk efisiensi dan efektifitas dari setiap Workshop. IGI bisa lebih maksimal kiprahnya pada setiap kegiatan, sekaligus pemerintah daerah bisa mensuport sebagai bentuk apresiasi atas kerja-kerja positif yang IGI lakukan.
Antusiasme peserta terlihat dari jumlah yang melampaui harapan pendaftar kegiatan Workshop ini.
Pada kegiatan workshop panitia menargetkan 100 peserta, namun dalam prakteknya sampai pada pelaksanaannya, masih sangat banyak yang ingin ikut serta. Namun mengingat kapasitas Aula hotel yang terbatas, maka panitia membatasi hanya menerima 150 peserta. Semangat yang tak kenal lelah diperlihatkan dari partisipasi peserta dari menit ke menit sejak dimulainya acara . Kehausan akan mendapatkan ilmu baru yang inovatif, telah mengalahkan rasa bosan dan lelah mereka yang biasanya dialami pada workshop biasanya. Sampai detik terakhir pelaksanaan workshop, antusiasme dan energy mereka seperti tidak terkuangi. Ini jelas bisa menjadi indicator bahwa apa yang dilakukan IGI sudah sesuai tujuan dan on the track.
Pada sambutannya usai di lantik, ketua IGI Kabupaten Tolitoli Arun Haryanto menyampaikan Visi dan Misi IGI serta program dan harapan yang akan dilakukan IGI Kabupaten Tolitoli ke depan diantaranya Visi dan Misi IGI yakni
memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia, serta turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa, sementara misi IGI yang pertama mewujudkan peningkatan mutu, profesionalisme, kesejahteraan, perlindungan profesi guru, dan pengabdian kepada masyarakat, kedua menjadi sarana dan wadah interaktif guru untuk tukar-menukar pengalaman, ide, dan berbagi dalam cara mengajar, pendekatan, metode, strategi dan teknik mengajar, serta hal-hal baru dalam dunia pendidikan ketiga, Memajukan pendidikan nasional, keguruan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
dan yang keempat menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.(Moh Sabran)