DONGGALA, Kabar Selebes – Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sulawesi Tengah Mohamad Hamdin ikut ambil bagian sebagai Calon Anggota Legislatif kabupaten Donggala pada pemilu 2019.
Kepastian keikut sertaan Mohamad Hamdin pada pemilu 2019 mendatang, terlihat pada daftar calon anggota legislatif partai Nasdem Donggala yang ikut didaftarkan bersama 29 calon anggota legislatif lainnya ke KPUD setempat.
Dalam daftar calon anggata legislatif, mantan aktivis LSM itu akan ikut berkempetisi pada daerah pemilihan Donggala 2 yang meliputi kecamatan Tanantovea, Labuan, Sindue dan kecamatan Sindue Tombusabora.
Saat media ini mewawancarainya di kantor DPW Partai Nasdem Sulteng, Kamis (26/7), Hamdin tidak banyak berkomentar. Menurutnya, keikut sertaan dirinya sebagai calon anggota Legislatif 2019 mendatang hanya untuk menunjukan kebaruan politik dari tradisi lama yang membuat pembangunan hanya menjadi rutinitas biasa dan tidak menunjukan kemajuan sedikitpun.
“Sangat disayangkan, kabupaten Donggala yang memiliki riwayat sebagai kabupaten niaga termaju di Sulawesi Tengah, keadaannya hari ini seperti kabupaten yang baru berdiri saja. Itu jika dibandingkan dengan kabupaten tetangganya yang baru saja dilahirkannya.” Ucap Hamdin.
Karenanya menurut Hamdin, perlu ada terobosan-terobosan besar jika ingin mengembalikan kejayaan salah satu kabupaten tertua di Sulawesi Tengah itu.
Salah satu terobosan yang perlu dilakukan kata Hamdin adalah menggalang persaudaraan politik antar pihak di kabupaten tersebut.
“Perbedaan politik adalah hal yang sangat wajar. Apa lagi menghadapi perhelatan politik seperti pilkada dan pileg. Mestinya, itu dilihat sebagai wujud perbedaan gagasan dalam memenangkan hati masyarakat sebagai pemilih atau pihak yang paling berkepentingan dengan pembangunan daerah ini. Jika seperti itu adanya, tidak ada alasan bagi kita untuk mengumbar dendam atau apapun namanya yang berpotensi merusak persaudaraan politik itu,” urainya.
Hamdin juga mengakui, sulit menghindari fitnah, hoax atau apapun namanya yang bisa merusak persaudaraan politik saat kempetisi berlangsung. Tapi, itu tidak boleh bertahan lama. Apa lagi jika kempetisi itu sudah berakhir. Semua pihak harus berani menerima fakta bahwa masyarakat telah menjatuhkan pilihannya.
“Saya optimis, kejayaan kabupaten Donggala ini bisa kita kembalikan dengan terus menggalang persaudaraan politik dalam membangunnya. Tanpa itu, kejayaan kabupaten Denggala hanyalah menjadi kenangan yang indah sekaligus menyakitkan jika dikenang,” sebutnya.
Hamdin juga berharap mendapat dukungan dari semua pihak atas gagasan menggalang persaudaraan politik yang menjadi salah satu misinya untuk ikut serta membangun mengembalikan kejayaan kabupaten Donggala bersama semua pihak yang berkepentingan termaduk eksekutif dan legislatif.*