POSO, Kabar Selebes – Kabar menggembirakan bagi warga di Poso, Sulteng, komunitas Rumah Katu atau Rumah Kita Satu menjadi salah satu komunitas orang Poso yang berhasil meraih juara 1 dalam lomba film pendek.
Rumah Katu yang dihuni para pemuda dari berbagi profesi ini dinobatkan pihak Polda Sulteng baru-baru ini sebagai jawara atas karya film pendek berjudul “Salamnya Salim” dalam perlombaan film pendek.
Untuk diketahui dalam rangka Hut Bhayangkara ke 72 Tahun, pihak Kepolisian Daerah Sulteng menggelar lomba foto dan film pendek yang dipersembahkan bagi warga yang ingin memperlihatkan karyanya.
Lomba tersebut diikuti peserta film sebanyak 45 orang dengan jumlah 10 rumah produksi. Dan peserta lainya untuk kategori foto yang mendaftar sebanyak 35 fotografer dengan jumlah 60 hasil karya foto.
Setelah melalui seleksi panjang, dewan juri kemudian memilih film berjudul “Salamnya Salim” sebagai juara pertama. Kemudian juara ke 2 diraih rumah produksi Ideasinema dari kota Palu berjudul “Paham” dan juara ke 3 judul film “Jihad Itu Jahat” dari rumah produksi Team 2 Project kota Palu.
Hadiah dan penghargaan kemudian diserahkan secara langsung oleh Kapolda Sulteng, Brigjen Pol. Ermi Widyatno di markas Polda Sulteng, Kota Palu kepada masing-masing pemenang.
Film berjudul “Salamnya Salim” ini diangkat dalam sebuah cerita perdamaian yang menyampaikan pesan tentang pentingnya menjawab salam dengan mengambil lokasi syuting di rumah warga dan masjid Nurul Yaqin di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Poso Kota Utara
Dimana para pemeran dalam film tersebut diperankan oleh beberapa anak muda Poso dari berbagai profesi berbeda, yang sangat menyukai dunia perfilman dan terlibat dalam mengkampanyekan perdamaian.
Film tersebut disutradarai oleh Arifuddin Lako alias Iin Brur mantan Napiter Poso yang kini terlibat aktif mengkampanyekan perdamaian untuk Kabupaten Poso. Sementara dibalik produser ada Adriany Badrah seorang aktivis wanita yang juga aktif mengkampanyekan perdamaian.
Arifuddin Lako mengatakan, jika film pendek berjudul Salamnya Salim merupakan kelanjutan sebuah karya dari Rumah Katu untuk mengkampayekan perdamaian di wilayah Poso. Menurut Arifuddin Lako, karena menyampaikan damai kepada siapa pun merupakan suatu kewajiban setiap makhluk di dunia.
“Kita tidak berharap juara atau menjadi pemenang, karena tema film tentang deradikalisasi ini merupakan kewajiban kita untuk menyampaikan isu-isu yang berhubungan tentang perdamaian. Intinya Rumah Katu siap mengkampanyekan perdamaian di Poso,” kata Arifuddin Lako.
Dengan berhasilnya meraih juara, Arifuddin Lako alias Iin Brur menyampaikan, dirinya bersama teman-teman Rumah Katu akan terus berkarya membuat film yang isinya tentang pesan damai.
“Kami akan terus berkarya membuat film yang isinya menyampaikan pesan damai,” ucap Arifuddin Lako.