LUWUK, Kabar Selebes – Usaha abon ikan “Ibu Neka” di Desa Dimpalon Baru Kecamatan Kintom Kabupaten Banggai membutuhkan modal untuk pengembangan usaha.
“Tapi saya orangnya takut berutang seperti kredit di bank. Sudah ada beberapa orang bank yang datang. Tapi saya tolak karena takut berutang, ” kata Rasma Ndapa, 44, Senin, 5 Juni 2018.
Ditemui di rumahnya, Rasma mengatakan untuk 50 kilogram ikan deho bisa menghasilkan 80 bungkus abon paket 400 gram.
“Saya dari dulu sudah mengenal ikan. Sehingga untuk membuat abon bukan barang baru. Hanya saja keterbatasan peralatan dan permodalan sehingga produksi terbatas, ” kata Rasma.
Untuk pemasaran abon, dulunya saya harus door to door dan lewat kenalan. Tapi sekarang sudah terbantu CSR DSLNG sehingga pemasaran juga bisa meluas.
“Swalayan-swalayan di kota Luwuk dan lainnya sudah menerima karena standarnya sudah layak,” kata Rasma.
Setelah perkenalan dengan pihak Donggi Senoro LNG (DSLNG). Rasma lalu mendapat bantuan berupa peralatan, pelatihan, coaching dan pendampingan. Bahkan pelatihan sampai ke Malang.
External Communication Supervisor DSLNG Dotty Damayanti mengatakan, dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) ke seluruh sektor yang didanai CSR sudah dikeluarkan sekitar USD 700 ribu rata-rata pertahun.
“Kita memberi dukungan dan pemberdayaan kepada mereka yang memang punya keinginan untuk maju dan sudah ada usaha awal,” kata Dotty.
Melalui CSR, lanjut Dotty, pendampingan dilakukan agar ada peningkatan kualitas dan produksi. (ptr)