Tutup
Sulawesi Tengah

Meski Diguyur Hujan, Alumni SMP 3 Tolitoli Angkatan 1993 Berbagi Dengan Dhuafa di Bulan Ramadan

×

Meski Diguyur Hujan, Alumni SMP 3 Tolitoli Angkatan 1993 Berbagi Dengan Dhuafa di Bulan Ramadan

Sebarkan artikel ini

TOLITOLI, KabarSelebes- Hujan Deras yang mengguyur Kabupaten Tolitoli selama 3 Jam lamanya tak menyurutkan semangat para alumni SMP Negeri 3 Tolitoli angkatan 1993 untuk berbagi dengan kaum dhuafa di hari ke 13 bulan suci Ramadan 1439 Hijriyah.

Hasil sumbangsi pengumpulan dana dari para alumni baik yang sudah menetap diluar daerah maupun di Kabupaten Tolitoli tersebut, dengan melakukan pembagian sembako kepada kaum dhuafa, penderita gizi buruk, panti asuhan dan pesantren di dua kecamatan yakni Kecamatan Galang dan Kecamatan Baolan.

Advertising

Wakil ketua Alumni SMP Negeri 3 Tolitoli angkatan 1993 Lutfiah Rumi mengatakan, ide kreatif pembagian sembako kepada para kaum duafa dan penderita gizi buruk, panti asuhan dan pesantren di daerah ini, atas dasar kepedulian dan kepekaan para alumni untuk melakukan kegiatan sosial, dimana momen tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

“Pembagian sembako ini sebagai wujud kepedulian para teman-teman alumni SMP 3 Negeri Tolitoli untuk berbagi sesama, dimana pengumpulan dananya bersumber dari para alumni dari berbagai profesi,”ucap Lutfiah Rumi kepada KabarSelebes.Id Selasa (29/5/2018).

Masih menurut SPV Grapari Telkomsel Tolitoli itu, pihaknya melakukan pembagian sembako dengan sasaran korban kebakaran yang berada di Desa Lakatan, Kecamatan Galang, para kaum duafa, panti asuhan, pesantren serta para penderita gizi buruk yang keseluruhan penerimanya merupakan para balita yang tersebar di berbagai wilayah di Kecamatan Baolan .

“Nantinya kedepan Insya Allah kegiatan rutin ini akan kita lakukan secara berkala,”ujarnya.

Dirinya berharap, lewat momen indah ini, pembagian sembako kepada para kauma dhuafa, panti asuhan,  pesantren dan pembagian makanan tambahan bagi para penderita gizi buruk, di bulan suci Ramadan jangan hanya menjadi seremonial belaka, namun akan menjadi sebuah motivasi bagi pihaknya untuk lebih peduli dan peka lagi terhadap para kaum dhuafa dan para penderita gizi buruk dan yatim piatu baik dipanti asuhan maupun di pesantren .(Moh Sabran)

Silakan komentar Anda Disini….