Tutup
Lifestyle

Rase-Rase Demokrasi, Konser Musik Menyatukan Sikap Politik Lebih Dewasa

×

Rase-Rase Demokrasi, Konser Musik Menyatukan Sikap Politik Lebih Dewasa

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Ketika kehidupan politik berjalan begitu banal, musik datang menghaluskannya. Fundamental demokrasi Indonesia, saat ini sedang dalam ujian yang cukup serius.

Advertising

Dinamika politik terus terjadi di Indonesia pada umumnya, dan di Sulawesi Tengah pada khususnya, menyebabkan sebagian besar transisi demokrasi tidak berhenti pada hal-hal yang bersifat prosedural.

Politik yang penuh dengan ancaman, kebencian dan pembunuhan karakter, hanya akan melahirkan keburukan. Sehingga peranan partai politik sebagai wadah partisipasi politik warga negara harus ditingkatkan dan tidak boleh memberikan pendidikan politik bahwa partai politik hanya mengejar kekuasaan.

Sehingga, melalui musik dapat membawa kepada kita untuk perubahan nilai, pola pikir, dan perilaku lebih dewasa untuk dihadapi. Namun pada dasarnya, pengungkapan emosi dan perasaan juga termasuk ke dalam fungsi komunikasi. Ini terjadi karena dengan mengungkapkan perasaan melalui musik, kita telah melakukan komunikasi yang bisa dimsukkan ke dalam komunikasi intrapersonal atau komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang.

Komunitas Musisi Kota Palu, akan melakukan silaturahmi pertunjukan musik, dengan tema bertajuk “RASE RASE DEMOKRASI”. Untuk meredamkan hal tersebut, agar lebih menghayati perbedaan sikap politik lebih dewasa. Kegiatan tersebut akan di gelar pada Minggu (13/5/2018) di Warkop Aweng Samrat, yang mana pertunjukan musik ini, akan melibatkan semua ragam genre dan usia.

“Dalam sebuah obrolan santai dengan musisi yang dianggap sesepuh di industri musik Indonesia, mengambil kesimpulan bahwa industri musik juga sedang kebingungan. Entah bingung dengan pembajak –isu yang basi, ilegal download, atau kebingungan mengapa industri dan musikalitasnya sudah tidak bisa dipegang lagi.”tutur Iwan Traxtor dalam keterangan tertulis yang diterima Kabar Selebes, Sabtu.

Menurutnya, semua seperti bola liar yang mental kesana-kemari. Tidak adanya dukungan resmi dan jelas dari pemerintah kepada seniman dan musisi, padahal ranah ini kerap mengharumkan nama Indonesia di jagat yang lebih luas.(***/ptr)

Silakan komentar Anda Disini….