PALU, Kabar Selebes – Ikan cakalang masih menjadi menyumbang terbesar inflasi Kota Palu, yakni April sebesar 0,28 persen dari inflasi sebesar 0,76 persen.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Pusat Statistik (BPS) Sulteng Gamal Abdul Nasser mengatakan, banyak indikator sehingga ikan cakalang mendominasi angka inflasi Kota Palu.
Menurut Gamal, yang kami ketahui bisa saja karena pasokan yang minim ke pasar-pasar tradisional.
“Bisa saja tangkapan nelayan besar tapi karena harga jual ikan cakalang di tempat lain yang lebih tinggi sehingga pasokan ke pasar-pasar di kota Palu menjadi terbatas, ” kata Gamal Abdul Nasser usai video conference di Kantor BPS Sulteng, Rabu siang, 2 Mei 2018.
Dalam jumpa pers, Gamal mengatakan inflasi Kota Palu bulan April sebesar 0,76 persen. Inflasi Kota Palu lebih tinggi dibandingkan secara nasional 1,05 persen di bulan yang sama.
Senada, Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar mengatakan perubahan harga jual ikan cakalang di bulan Maret masih Rp15 ribu, tapi di April naik menjadi Rp30 ribu.
Penyumbang inflasi lainnya adalah ikan selar sebesar 0,17 persen, bawang merah 0,15 persen, ikan layang 0,06 persen dan bensin 0,05 persen akibat adanya perubahan harga pertalite.
Lanjut Gamal, kelompok penekan yang menekan kenaikan inflasi datang dari kelompok sandang sebesar -0,39 persen, kesehatan -0,22 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,03 persen dan sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,09 persen. (patar)