PALU, Kabar Selebes – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, sedang menggodok dokumen untuk penggunaan nama Datokarama pada perguruan tinggi tersebut, sebagai bentuk mengenang jasa.
Datokarama atau Abdul Raqieh merupakan salah satu tokoh pembawa Agama Islam di Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu.
“Dalam waktu dekat atau sekitar pekan depan, kami akan segera mengirim dokumen ke Biro Hukum Kementerian Agama untuk penambahan nama Datokarama pada IAIN Palu,” ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembaga IAIN Palu Dr Abidin Djafar, di Palu, Selasa.
Abidin mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menggodok tiga dokumen yang merupakan pemenuhan syarat untuk penggunaan nama Datokarama.
Pertama, dokumen hasil penelitian akademik tentang sosok Datokarama. Kedua, rekomendasi dari Gubernur Sulteng dan Wali Kota Palu dan ketiga, surat rekomendasi dan persetujuan dari pihak ahli waris keluarga Datokarama serta ketua adat.
“Beberapa dokumen ini telah ada pada kami. Insya Allah akan rampung pada pekan depan dan segera kami kirim ke Kementerian Agama,” ujar Abidin.
Ia menguraikan jika Kementerian Agama menyetujui penambahan nama Datokarama, maka nama perguruan tinggi tersebut menjadi ‘IAIN Datokarama Palu’.
Penggunaan nama tersebut, kata dia, tidak hanya sebatas untuk mengenang jasa Datokarama yang telah memberikan peran dan kontribusi terhadap masyarakat di Sulawesi Tengah.
Melainkan, juga sebagai bentuk penguatan terhadap kearifan lokal serta penguatan terhadap sejarah peradaban Islam di Kota Palu dan sekitarnya.
“Jika nanti telah ada keputusan dari Kementerian Agama untuk menggunakan nama tersebut. Maka secara langsung IAIN Palu turut serta akan merayakan Haul Datokarama, ini berdasarkan permintaan masyarakat lewat dewan adat,” sebutnya.
sementara itu salah satu keluarga Ahli Waris Datokarama Ince Mawar Abdullah mendukung langkah IAIN Palu menggunakan nama Datokarama.
“Saya suda sampaikan ke bapak wakil rektor bahwa, sejak dahulu kami suda sangat mendukung nama Datokarama digunakan oleh IAIN Palu,” katanya.
Sebelum beralih status menjadi IAIN Palu, perguruan tinggi tersebut bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Datokarama Palu. Ketika beralih status sekitar tahun 2013, nama Datokarama tidak tertera dalam Peraturan Presiden.