PALU, Kabar Selebes – Sebanyak 100 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, yang mendapat bantuan biaya pendidikan lewat program bidikmisi dilatih menulis karya ilmiah, di perguruan tinggi tersebut mulai tanggal 5 – 8 April 2018.
Pejabat mewakili Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Keuangan dan Perencanaan Dr H Kamaruddin mengatakan pelatihan karya tulis ilmiah yang di peruntukan kepada peserta bidikmisi, merupakan tindak lanjut dari upaya peningkatan mutu dan daya saing akademik.
“Iya. Peningkatan mutu dan daya merupakan salah satu upaya Kementerian Agama, yang harus di tindak lanjuti oleh seluruh satker di bawahnya. Karena itu, IAIN Palu mengimplementasikan upaya tersebut untuk mewujudkan cita-cita Kementerian Agama,” ungkap Dr H Kamaruddin, di Palu, Kamis.
Pelatihan penulisan karya ilmiah untuk peserta bidikmisi mengangkat tema mewujudkan mahasiswa yang bermutu dan berdaya saing.
Kamaruddin mengatakan seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dibawah naungan Kementerian Agama termasuk IAIN Palu dituntut untuk mengembangkan perguruan tinggi dengan seluruh civitas akademik yang berorientasi pada peningkatan aspek mutu dan daya saing.
Karena itu, ia menganggap, mahasiswa khsususnya peserta bidikmisi dipandang penting untuk diasah kemampuan menulis karya ilmiah (makalah, skripsi, tesis).
Hal itu agar upaya peningkatan prestasi mahasiswa, sejalan dengan peningkatan keterampilan dan kemampuan untuk berdaya saing.
“IAIN berkeinginan agar mahasiswa dapat berprestasi dari sisi akademik. Misalnya IPK-nya tinggi, harus disertai dengan kemampuan dan keterampilan salah satunya menulis karya ilmiah. Jadi tidak hanya sekedar tinggi IPK atau mencapai predikat cumlaude, namun minim keterampilan dan daya saing. Tetapi harus sejalan dengan keterampilan,” ujarnya.
Dia mengutarakan kurang lebih terdapat tiga aspek yang harus menjadi pedoman dalam penulisan karya ilmiah. Pertama, pokok/fokus pembahasan. Kedua, teknis dan acuan penulisan dan ketiga, referensi yang digunakan.
“Apa yang dibahas dalam karya ilmiah diutamakan hal yang baru. Bukan pembahasan yang lama dan berulang-ulang, kemudian pedoman penulisan dan referensi,” urainya.
Selain upaya tersebut, urai dia, IAIN Palu juga berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan tata kelola kelembagaan. Khsusnya peningkatan predikat akreditasi seluruh program studi dari C menjadi B dan B menjadi A.
IAIN Palu merupakan salah satu perguruan tinggi yang menjalankan program bidikmisi dari pemerintah. Pelatihan penulisan karya ilmiah difokuskan kepada 100 peserta penerima bidikmisi angkatan 2015, atau saat ini merupakan mahasiswa semester enam, dari berbagai fakultas di IAIN Palu.(MAD)