JAKARTA, Kabar Selebes – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyesalkan pertikaian yang terjadi antara Bupati Tolitoli, Sulawesi Tengah, Mohammad Saleh Bantilan dan wakilnya Abdul Rahman Hi Buding. Peristiwa yang viral di media sosial itu diketahui terjadi saat pelantikan pejabat.
Menurut Tjahjo, sikap yang ditunjukkan dua kepala daerah itu di depan masyarakat sangat memalukan. “Memalukan apa pun penjelasannya,” kata Tjahjo di Jakarta, Kamis 1 Februari 2018.
Dia menegaskan kejadian seperti itu sama saja menjatuhkan kehormatan pemerintahan daerah yang harusnya dijaga. Apalagi sikap pemimpin harusnya mencerminkan hal-hal yang baik di depan warganya.”Berusaha lah menahan emosi walau sesulit apa pun kondisinya,” kata dia.
Sebelumnya, seperti diberitakan KabarSelebes.id dua pejabat tinggi di Kabupaten Tolitoli yakni Bupati M. Saleh Bantilan dan Wakil Bupati Abdul Rahman Hi Budding, nyaris terlibat adu jotos.
Aksi itu terjadi saat pelantikan pejabat struktural dan fungsional yang digelar di gedung wanita lama Tolitoli Rabu (31/1/2018).
Insiden itu ternyata sempat direkam oleh beberapa orang yang hadir dalam pelantikan tersebut.
Dari video yang beredar, insiden bermula saat Bupati Tolitoli Saleh Bantilan menyampaikan sambutannya di hadapan puluhan pejabat yang diambil sumpahnya.
https://www.facebook.com/mansur.m.yahya/videos/10210189101995423/
Saat itu juga wakil Bupati Abdul Rahman Hi Budding yang datang memasuki ruangan pelantikan secara spontan langsung menendang meja yang ditempati Bupati dan berteriak-teriak.
“Hentikan pelantikan, kenapa saya selaku wakil bupati tidak diberitahu kalau ada pelantikan,” teriaknya lantang.
Sambil mencak mencak wakil bupati terus ngamuk dan nyaris memukul bupati, namun sejumlah pejabat sempat melerai.
Bupati yang saat itu langsung menghentikan sambutannya, dan mengatakan pelantikan tetap dilanjutkan.
“Saya ini bupati, pelantikan ini tetap sah,” jawab Bupati di hadapan pejabat yang dilantik.
Namun Wakil Bupati terus mencak-mencak.
“Selama dua tahun kepemimpinan kamilah yang mengetahui Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Daerah, Bpk (Bupati) hanya sering keluar daerah,” katanya dengan suara lantang.
Suasana pelantikan yang awalnya kondusif berubah menjadi kacau dan bupati langsung menutup acara pelantikan.(ABD)