PALU, Kabar Selebes – Alumni Aqidah Filsafat pada Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Palu, Mohammad Hamdin mendukung rencana perguruan tinggi Islam negeri tersebut menerima pendaftar non-muslim.
“Iya rencana itu sangat baik. Itu merupakan hal yang baru perguruan tinggi Islam negeri itu,” ungkap Mohammad Hamdin, di Palu, Sabtu.
Kata Hamdin, menerima non-muslim menimbah ilmu di perguruan tinggi Islam negeri itu merupakan suatu bentuk keterbukaan IAIN Palu kepada seluruh komponen masyarakat di Sulawesi Tengah.
Artinya, sebut dia, IAIN Palu memberikan ruang yang sama kepada seluruh masyarakat tanpa mengenal latar belakang.
Ia mengutarakan, sebagai perguruan tinggi, IAIN Palu bertanggung jawab penuh dalam menyelenggarakan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Politisi Partai Nasdem ini menguraikan kewajiban itu tidak hanya dilaksanakan atau dikhususkan kepada muslim. Tetapi juga di fokuskan kepada non-muslim.
“Kita jangan kaku memahami tentang nomenklatur dengan nama IAIN. Karena kampus itu adalah milik negara yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa lewat perannya, hanya saja berciri khas Islam. Tapi ciri khas itu tidak harus membuat IAIN monopoli dalam pemberian akses pendidikan,” ujarnya.
Menerima pendaftar non-muslim, secara langsung IAIN mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam.
“Islam sebagai rahmatan lilalamiin, harus di implementasikan oleh IAIN Palu. Salah satunya yakni memberikan ruang kepada non-muslim untuk menimbah ilmu di perguruan tinggi Islam negeri itu,” sebutnya.
Ia mengemukakan mewujudkan Islam rahmatan lilalaamin menjadi salah satu tanggung jawab IAIN untuk menunjang kerukunan antaragama dan perdamaian di Sulawesi Tengah.
Hal itu akan lebih maksimal bila perguruan tinggi itu membuka program studi perbandingan agama, sehingga upaya untuk membina masyarakat lewat peran agama akan lebih maksimal.
Sebelumnya Rektor IAIN Palu Prof Dr H Saggaf S Pettalongi MPd mengaku akan mengkonsultasikan rencana menerima pendaftar non-musim ke Kementerian Agama di Jakarta.
Rencana menerima non-muslim saat ini tengah di bahas lebih lanjut oleh pimpinan di perguruan tinggi tersebut melibatkan seluruh komponen civitas akademik.(MAD)
