JAKARTA, Kabar Selebes – Pemerintah tahun ini menargetkan investasi yang ditarik dari 13 kawasan industri mencapai Rp 250,7 triliun. Kawasan industri ini antara lain Morowali Sulawesi Tengah, Kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei Sumatera Utara, Bantaeng Sulawesi Selatan, JIIPE Gresik Jawa Timur, Kendal Jawa Tengah dan Wilmar Serang, Banten.
Selain itu, Dumai Riau, Konawe Sulawesi Tenggara, KEK Palu Sulawesi Tengah, Bitung Sulawesi Utara, Ketapang Kalimantan Barat, KEK Lhokseumawe Aceh dan KI Tanjung Buton Riau.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, untuk mendorong investasi pemerintah akan berikan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri.
“Antara lain melalui pemberian insentif fiskal dan non fiskal, serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik, air, SDM, lahan hingga tata ruang,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/1/2018).
Dia mengatakan fasilitas insentif fiskal tersebut merupakan hasil benchmark dengan Thailand dan negara lain. Diharapkan, akan turut meningkatkan daya saing Indonesia dibanding negara ASEAN lain.
Apalagi, pengelolaan ekonomi di Tanah Air dinilai semakin membaik mulai dari peringkat ease of doing business yang melonjak ke posisi 72 pada tahun 2017 dan peringkat layak investasi yang diberikan lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s (S&P).
Dia memproyeksikan, investasi di industri secara keseluruhan sektor manufaktur tahun ini sebanyak Rp 352 triliun. Dengan investasi, akan tercipta lapangan kerja baru dan multiplier effect seperti peningkatan nilai tambah dan penerimaan devisa dari hasil ekspor.
Dia menjelaskan, pihaknya telah memfasilitasi pembangunan sejumlah kawasan industri terpadu dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang guna memudahkan para investor mengembangkan bisnisnya di Tanah Air.
“Pembangunan kawasan industri juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dalam negeri serta mewujudkan Indonesia sentris,” tegasnya.(DETIK)