PALU, Kabar Selebes – Upaya pemerintah Sulawesi Tengah dalam menuntaskan kemiskinan, tampaknya belum terealisasi. Dari perhitungan angka kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, angka kemiskinan di Sulawesi Tengah dia tahun 2017 naik.
Dari data BPS Sulteng, angka kemiskinan naik dari 14,14 persen di bulan maret menjadi 14, 22 persen di September 2017 dari total penduduk kurang lebih mencapai 2, 8 juta jiwa.
Pihak BPS menghitung angka kemiskinan di mulai dari kemampuan suatu keluarga, dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan. Di mana di sulawesi tengah, garis kemiskinan ditentukan dari biaya pengeluaran rumah tangga di bawah Rp. 408.522 perkapita perbulan.
Angka penetapan pengeluaran kemiskinan di Sulawesi Tengah, terbilang tinggi dibandingakan provinsi lainnya di Sulawesi, karena harga kebutuhan makanan dan non makanan di Sulawesi Tengah, cenderung lebih mahal dibandingkan daerah lainnya.
“Sehingga penduduk miskin itu adalah yang pengeluarannya berada di bawah garis kemiskinan,” kata Sarmiati, Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sulteng Rabu (3/1/2018).
Hingga saat ini, mengurangi angka kemiskinan masih terus menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, karena meski dari segi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah, terus naik, namun angka kemiskinan Sulawesi Tengah masih berada di atas rata-rata angka kemiskinan nasional sebesar 10,64 persen dari total penduduk Indonesia kurang lebih 260 juta jiwa.(PRICIL)