Tutup
Lifestyle

Wah, Simak “Borok” di Balik Sukses Film Uang Panai

×

Wah, Simak “Borok” di Balik Sukses Film Uang Panai

Sebarkan artikel ini
Salah satu adegan di film Uang Panai
Uang Panai
Salah satu adegan di film Uang Panai

PALU, Kabar Selebes – Sudah pernah nonton Uang Panai Maha[r]l? Yes, film bergenre drama dengan aksen lokal Sulawesi Selatan itu mengangkat masalah sosial yang terjadi di masyarakat bugis. Uang Panai adalah contoh film produksi sineas daerah yang sukses dan bisa menembus layar bioskop nasional dengan jumlah penonton lebih dari 500.000.

Film garapan sutradara muda Halim Gani Safia ini bahkan disebut-sebut sebagai film tersukses berkat cerita yang kuat serta karakter pemain yang juga berkelas.

Advertising

Setelah film Uang Panai, bermunculanlah film-film lokal lainnya dengan setting kedaerahan. Sebut saja film KAILI yang diproduksi di Palu dan Makassar, serta film Silariang di Makassar, Molulo di Kendari dan beberapa lainnya.

Namun di balik sukses film Uang Panai ternyata menyimpan sejumlah cerita di balik layar yang agak tidak sedap didengar. Berbagai konflik kepentingan hingga masalah finansial mulai terdengar setelah film itu turun layar atau tidak lagi tayang di bioskop.

Halim Gani Safia, sutradara film Uang Panai menyebutkan adanya hal yang sudah tidak sesuai di awal film itu akan diproduksi. Bahkan Halim Gani Safia merasa sudah tidak cocok salah satu produser yang menurutnya sudah mengambil banyak peran penting yang di luar tugas dan kewenangannya.

Produser yang dimaksudkan Halim Gani Safia adalah Andi Syahwal Mattuju yang kini menjadi sutradara di film KAILI.

“Dia pake fasilitas sponsor untuk kepentingan pribadi. Pake rekening dia untuk funding dari sponsor tapi tidak ada tranparansi,” cerita Halim Gani Minggu (24/12/2017).

Hal lain yang menurut Halim Gani tidak sesuai adalah adanya sabotase meeting kreatif yang dilakukan oleh Andi Syahwal Mattuju yang tidak melibatkannya selaku sutradara.

“Belum selesai film Uang Panai sudah meeting rahasia sama investor untuk bikin Kaili,” lanjut Halim.

Fatalnya kata Halim, terjadi sabotase pada golden scene Uang Panai pada adegan pemeran utama Ancha saat akan mengembalikan emas. Di scene itu Andi Syawal Mattuju mengganti baju yang digunakan pemeran utama dengan baju yang ada logo Makkinawa, usaha clothingan iparnya. “Padahal kita sudah punya clothingan resmi,” kata Halim.

Belum lagi masalah perusahaan production house yang memproduksi film itu. “Saya pendiri Makkita Cinema Production merasa terhina. Bahkan nama saya tidak dimasukkan ke akta notaris sebagai pendiri,” sesalnya.

Halim Gani berharap masalah yang terjad di film Uang Panai tidak menimpa orang lain terutama pihak-pihak yang kini bekerjasama dengan orang yang dia maksud. Karena, saat ini para sineas lokal di Makassar maupun nasional seperti Riri Riza sudah mulai membatasi diri untuk tidak terlibat dalam produksi-produksi film dari yang bersangkutan.

Lantas apa kata Andi Syahwal Mattuju?

Pria yang kini juga tengah bermasalah dengan kru dan pemain filmnya di Palu ini membantah semua tudingan mantan rekan kerjanya di film Uang Panai itu. Andi Syahwal menilai Halim Gani memiliki dendam pribadi terhadapnya sehingga menyerangnya secara personal.

Dia bahkan mengaku tidak pernah mengakui bahwa film Uang Panai’ diproduksi Mattuju. “Boleh dicek dipostingan IG saya: @andimattuju. Selalu saya sebutkan itu produksi Makkita Cinema Production,” kata Andi Syahwal Mattuju yang dikonfirmasi Minggu (24/12/2017).

Andi Syahwal juga membantah tudingan mengatur masalah kostum pemain utama apalagi sampai ada sabotase. “Itu tidak benar. Boleh konfirmasi ke produser lainnya,” lanjut dia.

“Yang dikatakan meeting rahasia sama investor itu tidak benar. Karena di Uang Panai’ terjadi provokasi di dalam hingga mengakibatkan Makkita Cinema Production tidak bisa dilanjutkan. Akhirnya Makkita split. Amril Nuryan dan Asyari mendirikan Finisia Production, dan saya bangun Mattuju Pictures. Kita mulai dari awal kembali  Ada juga Wachyudi Muchsin di dalam Makkita yang kini proses pembuatan film juga,” kata Andi Syahwal.

Setelah split, finisia deal project dengan investor dengan film Halo Makassar. Sedangkan saya masih mencoba peruntungan, karena diserang habis-habisan sama provokasi. Butuh waktu untuk dapat kepercayaan. Tak lama setelah itu, masalah klir dan Kaili bersedia disupport oleh investor, lanjut Andi.

“Saya tidak tahu apa masalah teman-teman lain, yang sering menyerang saya. Memang saya jarang mau menanggapi hal di media sosial, terlalu banyak drama dan menurut saya sangat tidak dewasa. Apalagi sampai dengan sengaja menjatuhkan. Saya percaya orang yang kenal dekat mereka pasti tau betul dengan mereka. Yang nambahin itu, biasanya orang baru kenal atau memang ada tendensi pribadi. Semua bisa lihat sendiri, jika semua yang mereka katakan tidak benar. Saya sedang persiapan film selanjutnya, sementara mereka yang berkoar-koar sama sekali belum mendapat kepercayaan dari investor,” tandas Andi Syahwal Mattuju.(ABD)

Silakan komentar Anda Disini….