PALU,KabarSelebes.com – Selama Oktober 2017, Kota Palu mengalami deflasi sebesar 1,31 persen yang dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 6,66 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,05 persen.
“Sedangkan kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok kesehatan 1,21 persen, sandang 0,41 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,06 persen, serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Faizal Anwar, kepada awak media di Kantor BPS Sulteng, Rabu, (1/11/2017) siang.
Menurutnya dalam periode yang sama kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan.
Sementara itu, lanjutnya, pada bulan yang sama, inflasi year on year Kota Palu mencapai 4,23 persen. Kenaikan indeks year on year tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 8,31 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami penurunan indeks sebesar 1,88 persen. “Deflasi Kota Palu sebesar 1,31 persen berasal dari andil negatif kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,381 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,012 persen,” paparnya.
Sementara andil inflasi berasal dari kelompok kesehatan 0,047 persen, sandang 0,022 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,012 persen, serta pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,002 persen. (Sarifah Latowa)