Tutup
Sulawesi Tenggara

Diduga Kosumsi Narkoba Jenis Flakka, 30 Remaja di Kendari Masuk RSJ Satu Tewas

1050
×

Diduga Kosumsi Narkoba Jenis Flakka, 30 Remaja di Kendari Masuk RSJ Satu Tewas

Sebarkan artikel ini
Salah satu korban konsumsi penyalahgunaan obat masih berdatangan di RSJ Kendari.(KOMPAS.com)
Salah satu korban konsumsi penyalahgunaan obat masih berdatangan di RSJ Kendari.(KOMPAS.com)

KENDARI, KabarSelebes.com – Sebanyak 30 remaja dari dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA, hingga pegawai di Kendari Sulawesi Tenggara mengonsumsi obat terlarang yang diduga jenis narkoba. Akibatnya 25 orang dilarikan ke rumah sakit dan 1 lainnya tewas.

Salah seorang remaja, NH mengaku telah mengkonsumsi obat terlarang itu 3 butir dalam sekali teguk. Dia juga mencampurkan obat dengan jenis Somadril, Tramadol, dan PCC.

“Awal minum saya melayang, namun setelah sadar saya sudah berada di RSJ,” ujar NH di Kendari, Rabu (13/9/2017).

Kepala Rumah Sakit Jiwa Kendari, Abdul Razak mengatakan remaja keracunan obat itu dibawa bergantian ke rumah sakit. Mereka dibawa dalam kondisi tidak sadar dan hendak melukai diri sendiri.

“Secara mental ada gangguan mental akibat mengkonsumsi obat, namun kita kasi obat penenang,” ujarnya.

Pihaknya juga segera mengambil langkah cepat untuk menangani korban karena rata-rata korban yang dibawa ke RSJ melukai dirinya sendiri.

Sementara itu Kepala BNN Kota Kendari, Murniati mengatakan Kota Kendari telah masuk dalam kategori darurat narkoba. Hal ini setelah adanya kasus 30 remaja yang mengkonsumsi obat terlarang tersebut.

“Peristiwa ini merupakan kejadian luar biasa atau KLB karena kejadian ini merupakan yang pertama kalinya di Kota Kendari,” ungkap Murniati di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari, Rabu.

Dari beberapa pasien yang dirawat di beberapa rumah, ada di antaranya memiliki kesamaan ciri-ciri fisik berupa luka di bagian tubuhnya. Di rumah sakit Bhayangkara Kendari, lanjut Murni, ada tiga anak yang tidak sadarkan diri dan penuh luka di tubuhnya.

“Mirip-mirip flakka yang mereka konsumsi, di-mixed barang baru. Sudah disebarkan dan ini barang baru dua hari masuk dan mereka racik sendiri, bukan pabrik yang resmi, abal-abal. Informasi yang kami dapat anak SMP 17m cairan itu dicampur dalam minum ale-ale, sampai sekarang masih mabuk,” ucapnya.

Untuk anak SD kelas 6 yang meninggal itu diberikan sama tantenya. Sementara saat ini, tante dari anak tersebut masih Sakau.

(DTC/KPS)

Silakan komentar Anda Disini….