Tutup
Sulawesi Tengah

Jembatan Putus Dihantam Banjir, Warga Tolitoli Terpaksa Gunakan Rakit

×

Jembatan Putus Dihantam Banjir, Warga Tolitoli Terpaksa Gunakan Rakit

Sebarkan artikel ini
SEJUMLAH warga Desa Tinigi, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah terpaksa menaiki rakit ketika akan menyeberangi sungai lantaran jembatan di wilayah itu putus setelah diterjang banjir bandang pada Juni 2017 lalu. FOTO: MOH SABRAN
SEJUMLAH warga Desa Tinigi, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah terpaksa menaiki rakit ketika akan menyeberangi sungai lantaran jembatan di wilayah itu putus setelah diterjang banjir bandang pada Juni 2017 lalu. FOTO: MOH SABRAN

TOLITOLI, KabarSelebes.com – Sejumlah warga di Desa Tinigi, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah yang ingin menuju desa tetangga atau perkebunan terpaksa harus menggunakan rakit sebagai alat transportasi.

Hal itu dilakukan lantaran sebuah jembatan penghubung antardesa tersebut putus akibat dihantam banjir bandang di Desa Tinigi pada Juni 2017 lalu.

Advertising

“Kami membuat rakit ini pak sejak satu bulan lebih. Setiap orang yang ingin menyeberang baik orang sekaligus dengan kendaraannya kami kenakan tarif Rp5 ribu satu kali menyeberang,” kata Suardi, pemilik perahu rakit Minggu(30/7/2017).

Menurutnya, ide itu didasarkan atas ketika sebagian besar warga yang ingin menuju desa tetangga maupun yang ingin menuju perkebunan harus memutar jauh menuju Desa Malangga dengan jarak tempuh sejauh lima kilometer untuk sampai ke tempat tujuan.

Sehingga dirinya bersama warga lain bersepakat untuk membuat perahu rakit dari bahan batang bambu yang berjumlah 30 batang sebagai penghubung untuk melakukan penyeberangan meskipun hanya bersifat sementara.

“Dalam satu hari kami bisa mengumpulkan uang dari hasil penyeberangan berkisar Rp200 hingga Rp300 ribu, akan tetapi kalau untuk pelajar kami gratiskan,” tuturnya.

Suardi berharap, meskipun akses penyeberangan yang dibuatnya hanya bersifat sementara, setidaknya membantu warga untuk mempersingkat waktu tempuh.

Selain itu, ia mengharapkan kepada instansi terkait agar proses pembuatan jembatan penghubung untuk segera dibangun agar masyarakat tidak lagi kesulitan untuk menuju ke desa tetangga maupun sebaliknya. (ABD/SBR/STC)

Silakan komentar Anda Disini….