PALU, KabarSelebes.com – Presiden Jokowi menargetkan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia tembus 40 besar dunia pada 2019. Hal ini disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola saat membuka rakor dan supervisi penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu(PTSP) se – Sulteng di Hotel Swissbell, Senin (15/5/2017)
Menurut gubernur, target itu realistis sebab dalam 2 tahun terakhir peringkat Easy Of Doing Business (EODB) atau kemudahan berbisnis di Indonesia terus naik hingga 90 besar dunia seiring perbaikan-perbaikan aturan dan prosedur perizinan yang menyeluruh ke daerah-daerah.
Sebagai contoh, lanjutnya baru-baru ini pencabutan izin gangguan atau izin HO. Walaupun menguntungkan pemda dari segi PAD, dampaknya (izin HO) yang menghambat investasi membuat Mendagri Tjahjo Kumolo mengeluarkan Permendagri No. 19 Tahun 2017 tentang pencabutan izin gangguan.
Oleh karena itu, suka atau tidak suka, Gubernur Longki mengimbau pemerintah kabupaten/kota lewat Dinas Penanaman Modal dan PTSP masing-masing cepat menindaklanjutinya. “Walaupun sudah diperdakan tapi tetap ketentuan pemerintah pusat yang lebih tinggi,” tandasnya.
Ia menambahkan, “Prinsip pelayanan memberi kemudahan tapi tetap berpegang pada asas-asas peraturan yang ada,” tambahnya.
Di bagian lain, gubernur mengapresiasi kinerja DPMPTSP Sulteng yang berhasil melampaui target investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2016 lalu yakni 22,99 triliun dari target 14,5 triliun rupiah.
“Investasi adalah indikator memperbaiki ekonomi Sulawesi Tengah kalau semua model pelayanan perizinan makin baik, Insya Allah makin banyak investasi di Sulawesi Tengah,” tandasnya. (Sarifah Latowa)
Caption : Gubernur Longki Djanggola, saat membuka rakor dan supervisi penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu(PTSP) se – Sulteng di Hotel Swissbell, Senin (15/5/2017). (Foto Dok Humas Pemprov Sulteng)