JAKARTA, KabarSelebes.com – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Hamonangan Laoly merasa putus asa untuk dapat membangun Lembaga Permasyarakatan (Lapas) baru di Indonesia, karena Negara kekurangan modal.
“Tidak mampu bangun Lapas terus menerus. Kita enggak punya cukup uang. Bayangkan untuk makannya saja kita utang tahun 2018 sampai Rp86 Miliar dan minta tambahan lagi sampai Rp107 Miliar,” ujarnya di kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 8 Mei 2017.
Sambung dia, tambahan makan lebih dari Rp1 Triliun. Kata dia, terlalu cepatnya penambahan orang di lapas yang masih tercatat Rp12.000 per-hari dan tidak manusiawi. “Undang-undang yang baru membuat program yang lebih cepat, ini harus kita lakukan,” tuturnya.
Maka dari itu, pihaknya tengah mengkaji konsep pengurangan masa tahanan bagi para terpidana. “Kita kaji. Dahulu kan pernah Presiden sudah setuju dengan grasi, tapi ini sekarang kita cari format lagi model yang baik itu seperti apa,” katanya.
Mantan anggota Komisi II DPR tersebut juga sudah mempersiapkan argumennya apabila ada yang menentang konsep pengurangan masa tahanan. Menurut dia, Lapas di RI sudah sangat memprihatinkan dan tidak layak bagi para penghuninya.
“Kalau ada anggapan wah nanti enak banget itu dikasih keluar belum waktunya, itu saya katakan, cobalah kamu lihat dahulu di dalam seperti apa, kondisi lapas yang sangat over kapasitas.”
Sumber: VIVA.co.id