JAKARTA, KabarSelebes.com – Wakil Presiden Muhammaf Jusuf Kalla menyampaikan bahwa sebagai bukti berkembangnya kebebasan pers saat ini terdapat 43.000 media online di Indonesia. Namun, kebebasan pers itu harus bertanggungjawab dengan mempertimbangkan keadilan dan kedamaian.
“Jika kebebasan tidak ada keadilan dan kedamaian tentunya itu tidak akan berjalan dengan baik,” kata Wapres JK pada pembukaan World Press Freedom Day 2017 di Jakarta Convension Center Rabu (3/5/2017).
Menurut JK, teknologi pada media mempengaruhi berbagai hal dalam kehidupan. Media yang bebas akan memberikan andil pada pembangunan negara.
“Media harus menjalankan sensor terhadap dirinya jika tidak dilakukan maka akan merusakan kebebasan itu sendiri,” kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mengakui bahwa Pemerintah butuh dikiritk dan pandangan yang kritis. Pemerintah juga menjamin kebebasan pers namun media juga harus menjaga obyektifitas untuk berlangsungnya kedamaian.
Sementara itu Direktur Utama Unesco Irina Bokova mengakui badan PBB itu sudah bekerja sama sejak lama dengan pers untuk meneruskan kebebasan pers di dunia.
“Banyak wartawan yang dipenjara karena alasan yg salah. Kekerasan terhadap wartawan hingga ada pembunuhan namun pelakunya dihukum ringan. Pembunuhan wartawan adalah bentuk sensor yang luar biasa,” kata Irina Bokova.
World Press Freedom Day 2017 yang berlangsung sejak tanggal 1-5 Mei 2017 dihadiri 1.300 jurnalis dari seluruh belahan dunia.
Turut hadir pada pembukaan World Press Freedom Day 2017, mantan presiden Timor Leste Ramos Horta, wakil ketua DPR Fahri Hamzah dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Wiranto.ABD