MAJENE, KabarSelebes.com – Polres Majene masih mendalami informasi Fj, siswa SMP di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang mengaku telah menjadi korban penculikan.
Setelah menerima laporan, Senin malam, Polisi melakukan olah TKP sesuai petunjuk korban. Namun keterangan yang diberikan korban dinilai membingungkan. Bahkan rekonstruksi yang dilakukan dari kota Majene hingga Sendana belum membuahkan hasil.
“Pastinya kasus ini masih dalam penyelidikan kami, hanya saja petunjuk korban masih berbelit sehingga kami menemukan kesulitan,” kata kasat Reskrim Polres Majene, AKP Syaiful Isnaeni.
Selain itu, pihak kepolisian juga belum menerima laporan terkait hilangnya dua anak lain. Sebelumnya, saat disekap di atas mobil korban mengaku sempat melihat dua anak lain di bagian belakang.
Menurut Kasat Reskrim, beberapa keterangan warga di TKP juga belum menguatkan. “Warga setempat umumnya mengaku tidak pernah melihat ada mobil APV silver yang berhenti sesuai jam yang disebut korban,” jelasnya.
Ia berharap peristiwa yang dialami korban dapat terungkap secepatnya. Sebab kabar yang terlanjur beredar di masyarakat itu sudah meresahkan warga. Olehnya desas desus penculikan anak di Majene perlu diperjelas kebenarannya.
Fj, siswa kelas IX SMP mengaku telah diculik. Dari penuturannya, ada lima pelaku bertopeng dan beraksi menggunakan mobil APV Silver. Korban disekpa di sekitar Apoang Desa Bukit Samang Sendana, sekira 30 Km dari kota Majene. Saat itu, ia sedang berjalan menuju rumah keluarganya.
Saat tiba di wilayah Kota Majene, mobil itu berhenti. Tiga penculik turun dari mobil. Saat pintu mobil masih terbuka, korban melompat dan melarikan diri menuju Masjid Agung Ilaikal Mashir. Di masjid korban meminjam HP seseorang untuk mengabari kakaknya yang kebetulan masih di wilayah kota Majene.
Sumber: Fajar.co.id