PALU, Kabar Selebes – Berdasarkan hasil kompilasi data Bappeda, setidaknya dibutuhkan anggaran sekitar Rp35,9 triliun untuk memulihkan kembali kondisi di tiap kabupaten/kota yang terdampak gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 yang lalu.
Namun setelah diberi kesempatan memaparkan skema pemulihan di masing-masing kabupaten/kota terdampak yaitu Kab. Sigi, Donggala, Parigi Moutong dan Kota Palu, jumlah tadi justru melonjak sampai Rp40 triliun.
Kota Palu membutuhkan anggaran Rp18 triliun, Kabupaten Sigi sebesar Rp13 triliun, Donggala Rp6 triliun serta Parigi Moutong Rp1 triliun.
Angka itu mencuat pada dialog publik rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah yang difasilitasi oleh Bappeda Sulteng dan UNDP bertempat di Hotel Santika, Selasa, 22 Januari 2019.
Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola pun meminta perhatian walikota dan para bupati supaya proaktif melaporkan tiap kali updating (perubahan) data kepadanya karena data tersebut menjadi dasar pemerintah pusat menggelontorkan dana pemulihan.
Gubernur juga menambahkan bahwa Ia sudah mengajukan permohonan dana stimulan yang terdiri dari dana perbaikan rumah-rumah warga yang rusak (ringan, sedang dan berat) dan dana santunan bagi ahli waris korban meninggal dunia sebesar 2,6 triliun.
Permohonan itu ditujukan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana lewat surat resmi nomor 466.1/018/BPBD tanggal 11 Januari 2019. “Kalau kita mau cepat tolong tangani secara serius,” tegasnya.
Lebih jauh gubernur harapkan supaya kesempatan dialog dijadikan sarana sumbang saran untuk memastikan tercapainya pemulihan pascabencana.
Terkait dengan itu, Bupati Sigi Moh Irwan Lapata menyampaikan bahwa Ia telah mengajukan sejumlah proposal baik kepada kementerian/lembaga, pemda dan NGO yang berafiliasi dengan organisasi kemanusiaan dunia.
“Dalam artian kami menyampaikan saja diterima atau tidak itu urusan kedua,” ungkap bupati.
Lewat inisiatif ini, bupati bersyukur bahwasanya ada pihak luar yang ikhlas merespon pemulihan Sigi seperti Pemprov Sulawesi Selatan yang akan merealisasi pembangunan 100 unit rumah bagi warga yang direlokasi.
Sementara Pemkot Palu yang diwakili oleh Kepala Bappeda Kota Moh Arfan menyampaikan salah satu skema pemulihan yang ditempuh terkait sektor ekonomi adalah dengan merelokasi para pedagang di sekitar Pantai Talise ke Lapangan Vatulemo.
Untuk rencana jangka panjang sendiri tambahnya mereka akan direlokasi ke areal hutan kota.
Lain lagi dengan Bupati Donggala Kasman Lassa yang berencana menjadikan kapal Sabuk Nusantara sebagai monumen tsunami sama seperti di Aceh.
“Saya sampaikan ke Pak presiden tapi Beliau hanya senyum,” menuturkan bila saja disetujui, Ia berencana mempercantik lokasi di sekitar kapal untuk dijadikan destinasi wisata sejarah.
Turut hadir pada dialog publik, Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Ngai, kepala satgas pemulihan infrastruktur, perwakilan Bappenas, OPD teknis, LSM/NGO, akademisi, perwakilan masyarakat yang terdampak dan lain-lain. (patar)