Tutup
Poso

AMAN Gelar Workshop Pengakuan Perlindungan Hak Hukum Adat Lore

×

AMAN Gelar Workshop Pengakuan Perlindungan Hak Hukum Adat Lore

Sebarkan artikel ini
Suasana kegiatan Workshop di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Poso, Senin, 05 November 2018. (KabarSelebes.id/Ryan Gode)
Suasana kegiatan Workshop di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Poso, Senin, 05 November 2018. (KabarSelebes.id/Ryan Gode)

POSO, KabarSelebes.id – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulteng
bekerjasama dengan pengurus wilayah AMAN Pamona menggelar kegiatan workshop, Senin, 05 November 2018.

Workhsop mengambil tema “Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Hukum Adat Lore di Kabupaten Poso”.

Advertising

Kegiatan yang digelar di kKntor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Poso tersebut, turut dihadiri oleh Kadis DLH Poso, Murniati Putosi, Kordinator kegiatan Rizal Mahfud, pihak Kesbangpol Poso dan Kabag Hukum Pemda Poso.

Selain itu, sebanyak 40 peserta workshop dari pihak kecamatan, tokoh adat Pamona Bersaudara, tokoh adat Lore Bersaudara, warga Tampemadoro dan warga Poso lainya hadir.

Sebelumnya, workhsop ini dibuka secara resmi oleh Bupati Poso yang diwakili Asisten 1 Pemerintahan, Ari Pamungkas.

Dalam sambutan Bupati Poso, Ari Pamungkas menyampaikan, jika kegiatan AMAN yang dilakukan selama ini sungguh telah membawa perubahan dan nuansa baru bagi kita semua. Dimana perbedaan adat dan kultur budaya daerah tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang mengotak-kotakan masyarakat, tapi justru kehadiran AMAN telah menjadi wadah pemersatu bangsa yang mengikat kuat dengan tetap menghargai perbedaan.

“Pemerintah daerah tentunya terus mendorong AMAN Poso untuk terus bersinergi menjadi suatu kekuatan bersama pemerintah daerah Poso di dalam pembangunan,” harapnya.

Sementara itu, pihak AMAN melalui Kordinator kegiatannya, Rizal Mahfud
menyampaikan, dalam perjalanan organisasi AMAN telah mulai memperlihatkan harapan di dalam beberapa hal seperti kerjasama masyarakat adat bersama dengan gerakan rakyat, yang sekarang ini mulai menemukan ruangan untuk berkonsolidasi dan bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat adat atas konflik tanah dan wilayah adat.

Menurut Rizal, workhsop bertemakan mendorong kebijakan yang mengakui dan melindungi hak-hal masyarakat adat serta peningkatan ekonomi dan pemberdayaan perempuan adat di Sulteng.

Workhsop tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab oleh para peserta dengan pemateri. (RYN. Gode)

Silakan komentar Anda Disini….