SIGI, KabarSelebes.id – Gempa bermagnitudo 7,7 SR yang terpusat di Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada 28 september 2018 lalu, menyebabkan wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala luluh lantak.
Di Kabupaten Sigi sendiri, yang jarak dari titik gempa capai 131 KM, menyebabkan terjadinya likuefaksi di Desa Jono Oge, Kecamatan Biromaru serta 15 kecamatan di Kabupaten Sigi mengalami rusak parah.
Hal tersebut menyebabkan ribuan pemukiman warga rusak parah dan menimbulkan banyaknya korban jiwa dan luka-luka.
Bupati Sigi, Moh. Irwan Lapatta menjelaskan bahwa gempa disertai likuefaksi di wilayah Sigi merusak jalan, pemukiman warga, infrastruktur perkantoran, rumah ibadah, kawasan pusat perekonomian dan sekolah rusak parah dan hilang ditelan oleh lumpur.
“Untuk memperbaiki secara kesuluruhan infrastruktur di wilayah Sigi, Pemda membutuhkan anggaran yang cukup besar, yang mana perkiraan dana yang dibutuhkan mencapai Rp.600 Milyar, untuk pemulihan pekerjaan paling cepat dua tahun kedepan,” jelas Irwan pada Kamis (1/11/2018) saat di temui Posko Induk Biromaru.
Irwan berharap, Pemda Sigi mendapat bantuan anggaran dari pusat dan provinsi untuk mendorong dan memudahkan dalam pemulihan infrastrukstur serta memudahkan untuk menditribusikan bantuan logistik untuk daerah yang terpencil.
Untuk data sementara, dari 15 Kecamatan di Kabupaten Sigi, semua mengalami kerusakan insrastruktur, hanya saja 11 Kecamatan mengalami rusak parah. (arjan)