MOROWALI, Kabar Selebes – Kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus menunjukkan kontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat Pulau Sulawesi. Per tanggal 3 Mei 2025, sebanyak 93 persen tenaga kerja di kawasan tersebut berasal dari berbagai wilayah di Sulawesi.
“Jumlah total tenaga kerja di Kawasan IMIP saat ini mencapai 85.423 orang. Dari angka tersebut, 93 persen merupakan pekerja dari Pulau Sulawesi dan hanya 7 persen yang berasal dari luar pulau,” ungkap Head of HR and Training PT IMIP, Achmanto Mendatu, dalam wawancara akhir pekan lalu.
Tenaga kerja terbanyak berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah, yang mencapai 26.445 orang atau sekitar 31 persen dari total pekerja di kawasan. Dari jumlah tersebut, 15.317 orang berasal dari Kabupaten Morowali — setara 58 persen dari total tenaga kerja asal Sulawesi Tengah.
Achmanto menjelaskan bahwa sejak 2020, serapan tenaga kerja di kawasan IMIP meningkat tajam seiring dengan bertumbuhnya investasi. Berikut data pertumbuhan jumlah pekerja:
- Tahun 2020: 35.592 orang
- Tahun 2021: 51.542 orang
- Tahun 2022: 68.466 orang
- Tahun 2023: 74.350 orang
- Tahun 2024: ± 83.000 orang
- Per 3 Mei 2025: 85.423 orang
“Kami terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan. Selain itu, sebagian besar pekerja kami merupakan lulusan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Tenaga kerja di kawasan IMIP tersebar dalam berbagai sektor pekerjaan, antara lain:
- Crew: 26.929 orang
- Operator/Teknisi: 9.798 orang
- Mekanik: 5.928 orang
- Supervisor: 243 orang
- Sektor lainnya
Selain kualifikasi teknis, IMIP menerapkan standar rekrutmen dengan minimal pendidikan S1, meski beberapa posisi juga tersedia untuk lulusan SMA atau sederajat. Pekerja diberikan akses terhadap pelatihan dan peningkatan kapasitas secara berkala.
Achmanto juga menambahkan bahwa posisi-posisi penting di berbagai sektor kini mulai banyak diisi oleh tenaga kerja Indonesia. “Hari ini, di berbagai sektor kerja, sudah banyak posisi strategis yang sepenuhnya diisi oleh tenaga kerja lokal,” tutupnya.***