POSO, Kabar Selebes – Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial dan Kemanusiaan (YPDSK) Kabupaten Poso menyatakan dukungannya terhadap upaya Satuan Tugas Operasi Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua YPDSK Poso, Ustaz Muh. Amin Adnan, S.Sos.I, saat menerima kunjungan dari personel Satgas Ops Madago Raya di Kompleks Pondok Pesantren Amanah Putri Poso, Jalan Pulau Irian Jaya, Kelurahan Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota.
“Kami mendukung penuh langkah-langkah yang dilakukan aparat kepolisian dalam mencegah dan menangkal penyebaran paham radikalisme. Kami sepakat bahwa pemahaman intoleran dan radikal sangat berbahaya dan bertentangan dengan ajaran Islam serta ideologi negara,” ujar Ustaz Muh. Amin Adnan.
YPDSK Poso sendiri didirikan pada tahun 2021 dan telah terdaftar secara resmi di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan SK Nomor AHU-0014087.AH.01.04 Tahun 2021. Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan kemanusiaan.
Menurut Ustaz Amin, paham intoleran merupakan bentuk pengingkaran terhadap kebhinekaan dan nilai-nilai Pancasila. Jika dibiarkan tumbuh, paham tersebut berpotensi mengarah pada kekerasan dan tindakan terorisme, terlebih di wilayah yang pernah mengalami konflik seperti Poso.
“Sebagai ketua YPDSK sekaligus pembina organisasi Poso Humanity Care (PHC) dan Indonesia Humanity Care (IHC), saya menegaskan bahwa kami tidak sejalan dengan pemikiran yang anti-pemerintah atau berbau kekerasan,” tegasnya.
Meski saat ini YPDSK belum menjalankan program secara aktif, pada Ramadan lalu yayasan ini sempat menggelar kegiatan Safari Ramadan bersama PHC dan IHC. Kegiatan tersebut turut menghadirkan tokoh dari Palestina dan berlangsung aman serta tertib.
Di akhir pernyataannya, Ustaz Amin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada aparat Satgas Madago Raya atas kunjungan dan komunikasi yang dilakukan, termasuk bantuan yang telah diberikan kepada yayasan yang ia pimpin.**