Tutup
PilihanSulawesi Tengah

Kepala Desa Motobiyai Tuding Dua Anggota DPRD Touna sebagai Pemicu Keributan di Togean

393
×

Kepala Desa Motobiyai Tuding Dua Anggota DPRD Touna sebagai Pemicu Keributan di Togean

Sebarkan artikel ini
Radun Kades Motobiai Kecamatan Unauna (kiri), Ilham Lamahuseng (kanan)

Ilham Lamahuseng dan Jafar M. Amin Bantah Tudingan Kades Motobiyai, Sebut Kehadiran Mereka untuk Fungsi Pengawasan DPRD

AMPANA, Kabar Selebes – Kepala Desa Motobiyai, Kecamatan Togean, Moh. Radun menuding dua anggota DPRD Kabupaten Tojo Unauna (Touna), yaitu Ilham Lamahuseng dan Wakil Ketua DPRD Jafar M. Amin, sebagai pihak yang memicu keributan di wilayahnya.

Dalam keterangan pers kepada wartawan, Radun menyebut bahwa kedatangan kedua anggota dewan itu ke Desa Motobiyai tidak melalui prosedur resmi, dan tidak dalam kapasitas perjalanan dinas.

“Saya sudah cek ke Sekretariat DPRD, tidak ada surat tugas atau surat pemberitahuan kepada pemerintah desa. Padahal, sesuai aturan desa, tamu wajib melapor paling lambat 1×24 jam,” ujar Radun.

Kades yang dikenal berambut pirang ini juga menyebutkan bahwa sebelum kejadian tersebut, dirinya telah melaporkan 7 warga Desa Motobiyai ke Polres Tojo Unauna. Mereka diduga menghambat proyek pembangunan jalan rabat beton yang menurutnya sangat penting untuk masyarakat. Namun, laporan tersebut belum menunjukkan perkembangan.

“Pembangunan jalan itu terhambat karena aksi warga. Padahal proyek ini untuk kepentingan bersama. Sampai sekarang belum ada progres dari laporan saya di Polres,” tegasnya.

Ilham Lamahuseng Bantah: Kami Jalankan Tugas Pengawasan DPRD

Dikonfirmasi secara terpisah, anggota DPRD Touna dari Partai Golkar, Ilham Lamahuseng, membantah keras tudingan dari Kades Radun.

“Pernyataan Kades Motobiyai sangat tidak benar. Kami turun ke lapangan karena mendapat laporan dari warga yang merasa tidak setuju dengan proyek jalan yang dibangun di atas lapangan sepak bola, yang merupakan fasilitas umum,” ujar Ilham.

Ia menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Motobiyai dilakukan bersama beberapa anggota DPRD lainnya, termasuk Ketua Komisi I DPRD Touna, dan bahkan telah disambut oleh Sekretaris Desa karena kepala desa tidak berada di tempat.

Menurut Ilham, proyek jalan rabat tersebut menggunakan dana desa yang melekat dalam APBD Touna, dan pemilihan lokasi pembangunan seharusnya mempertimbangkan masukan masyarakat.

“Kami datang menjalankan fungsi pengawasan. Kalau kami dituding menghambat pembangunan, itu keliru besar. Justru kami ingin memastikan program pemerintah desa berjalan sesuai aspirasi warga,” tegas Ilham yang sudah tiga periode menjadi legislator.

Wakil Ketua DPRD Jafar M. Amin Tanggapi Singkat: Kades Tak Paham

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Touna Jafar M. Amin, yang sedang berada di Makassar saat dihubungi, hanya merespons tudingan Kades Radun dengan tawa singkat.

“Kades itu tidak paham,” ucapnya singkat sembari tertawa, menutup pernyataannya.

Perseteruan antara Kepala Desa Motobiyai dan anggota DPRD Touna ini semakin menyoroti dinamika hubungan antara pemerintah desa dan lembaga legislatif, terutama terkait pengawasan dan transparansi penggunaan dana desa.(shl)

Silakan komentar Anda Disini….