POSO, Kabar Selebes – Gilang Alfiansyah alias Gilang kini memilih menata ulang hidupnya. Mantan narapidana kasus terorisme asal Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso ini, membangun lembaran baru dengan bekerja sebagai pembantu tukang dan merintis usaha ternak ayam kampung di kebun milik keluarganya.
Tak ada lagi jejak masa lalu yang membekas di wajah Gilang. Yang ada hanyalah tekad untuk bangkit dan tidak mengulang kesalahan. Ia baru saja menghirup udara bebas dari Lapas Kelas IIA Magelang pada 4 Maret 2025 lalu, setelah menjalani hukuman tiga tahun penjara akibat keterlibatannya dalam kasus terorisme.
“Saya sudah cukup merasakan kerasnya hidup di dalam penjara. Saya kehilangan banyak hal, termasuk momen paling menyakitkan ketika tidak bisa mengantar nenek saya ke peristirahatan terakhir,” tutur Gilang saat ditemui di kediamannya, Jumat (14/4/2025).
Kini, ia membantu pamannya di proyek bangunan dan mulai beternak ayam kampung silangan. Meski usaha masih kecil, Gilang yakin perlahan dirinya bisa mandiri dan hidup tenang bersama keluarga.
Lebih jauh, Gilang mengaku tak ingin melihat teman-temannya sesama mantan napiter terjebak dalam lingkaran yang sama. Ia berharap, pemerintah daerah dan pihak keamanan bisa memberi ruang dan kesempatan agar para eks napiter bisa kembali ke masyarakat dengan layak.
“Kalau kami diberi pelatihan keterampilan, diberi pekerjaan yang baik, saya yakin tidak ada lagi yang ingin kembali ke masa lalu,” ucapnya.
Gilang juga mengapresiasi pendekatan yang dilakukan oleh Satgas Operasi Madago Raya, yang tidak hanya fokus pada penindakan tetapi juga pembinaan dan pendampingan terhadap para mantan napiter.
“Pendekatan humanis itu penting. Kami butuh didampingi, bukan dijauhi. Saya siap bantu aparat menjaga Poso tetap damai,” katanya.
Ia berharap semangat rekonsiliasi dan pemulihan keamanan di Poso terus dijaga bersama. Gilang ingin menjadi contoh bahwa siapa pun bisa berubah, asalkan diberi kesempatan dan dukungan yang tepat.
“Saya ingin hidup tenang, berbakti pada orang tua, dan membesarkan usaha ternak saya. Sudah cukup saya kehilangan arah. Sekarang waktunya menata masa depan,” tutupnya dengan senyum optimis.***