Tutup
Sulawesi Tengah

Anggota Polsek Tojo Ditemukan Meninggal Penuh Luka Usai Hadiri Pesta Pernikahan di Sabulira Toba

64
×

Anggota Polsek Tojo Ditemukan Meninggal Penuh Luka Usai Hadiri Pesta Pernikahan di Sabulira Toba

Sebarkan artikel ini
jenazah korban anggota Polisi yang ditemukan meninggal di Tojo Unauna

AMPANA, Kabar Selebes –  Warga Desa Sabulira Toba, Kecamatan Ratolindo, Kabupaten Tojo Una-Una, digemparkan dengan penemuan sosok anggota polisi, Aipda Rahmat Bakri (RB), dalam keadaan meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala dan wajah, pada Senin dini hari, 14 April 2025. Kejadian ini terjadi tak lama setelah korban menghadiri undangan pesta pernikahan di desa tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, diketahui bahwa Aipda RB yang sehari-hari bertugas di Polsek Tojo datang ke Ampana semata-mata untuk memenuhi undangan pesta pernikahan seorang kerabat. Ia bahkan sempat hadir dalam acara resepsi malam harinya dan kembali ke lokasi pesta setelah acara berakhir, sebagaimana disampaikan sejumlah warga setempat.

Kepala Desa Sabulira Toba, Bahrudin, saat ditemui media ini di kantornya mengaku turut hadir dalam acara pernikahan tersebut. Namun, ia menyatakan tidak mengetahui peristiwa tragis yang menimpa Aipda RB.

“Saya juga sempat hadir di acara pesta malam itu. Setelah selesai, saya pulang ke rumah. HP saya lowbat, jadi tidak tahu kejadian apapun. Baru subuh sekitar pukul 04.00 WITA, saya lihat ada kiriman foto korban lewat WhatsApp. Dari situlah saya baru tahu,” jelas Bahrudin.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada hasil visum resmi yang dirilis. Namun, Direktur RSUD Ampana, dr. Niko, mengungkapkan bahwa korban mengalami luka parah di bagian kepala serta mengeluarkan darah dari telinga. “Ada juga lebam di bagian mata. Tapi kami belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematiannya,” ucap dr. Niko.

Sementara itu, Kapolres Tojo Una-Una, AKBP Ridwan J.M. Hutagaol, S.I.K., S.H., melalui Plt. Kasihumas Iptu Martono membenarkan insiden meninggalnya anggota Polres Tojo Una-Una tersebut.

Menurut Iptu Martono, sebelum ditemukan tak bernyawa, Aipda  RB sempat menghadiri pesta hajatan keluarga di Desa Sabulira Toba. Saat itu, sempat terjadi keributan di lokasi acara. RB melihat dua rekannya dipukuli dan secara spontan mencoba melerai keributan tersebut.

“RB sempat mengamankan dan membubarkan keributan itu. Tapi tak lama kemudian, ia mendapat laporan dari rekannya bahwa ada seseorang yang berteriak ‘ada orang batunggu di sana’. RB lalu bertanya ‘di mana itu?’ dan langsung menuju ke arah yang dimaksud seorang diri, disusul oleh tiga rekannya dari belakang,” terang Martono.

Berdasarkan keterangan saksi yang telah diperiksa, RB sempat berhenti di sebuah jembatan dekat lokasi kejadian. Ia terlihat melepas helmnya. Saat itu, seorang pria mengendarai motor Mio J merah langsung kabur setelah melihat RB. Ketiga rekannya pun mengejar pria tersebut, sementara RB juga ikut mengejar dari arah belakang.

“Di sinilah peristiwa naas itu terjadi. RB yang mengendarai sepeda motor sendirian, diduga terjatuh cukup keras hingga terpental ke jalan berlawanan arah. Ketiga saksi yang mengejarnya segera kembali dan menemukan RB sudah dalam kondisi berlumuran darah,” jelas Iptu Martono.

Dalam kondisi panik, salah satu saksi segera meminta bantuan dan membawa RB ke RSUD Ampana. Namun, di perjalanan, tepatnya saat melewati Tugu Ampana, saksi menyadari bahwa RB kemungkinan telah meninggal dunia.

Setelah proses visum selesai dilakukan di RSUD Ampana, jenazah Aipda RB langsung dibawa ke Kota Palu untuk dimakamkan.

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kematian Aipda RB, termasuk apakah ada unsur kekerasan atau kecelakaan dalam peristiwa ini.**

Silakan komentar Anda Disini….