PALU, Kabar Selebes – Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, SE., M.A.P, menghadiri perayaan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Caka 1947/2025 M yang digelar di Gedung Milana Graha Sabha (MGS), Area Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha Sulawesi Tengah, pada Sabtu (12/04/2025).
Dharma Santi merupakan rangkaian penutup dari Hari Raya Nyepi yang mengangkat tema “Manawasewa, Madawasewa Menuju Indonesia Emas 2045.” Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Imelda menyampaikan salam hangat dan permohonan maaf dari Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE, yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Imelda menekankan pentingnya menjadikan Dharma Santi tidak sekadar sebagai kegiatan seremonial tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebangsaan.
“Saya berharap Dharma Santi ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tapi juga menjadi momen yang menguatkan persatuan, memperkokoh toleransi antarumat beragama, serta memperteguh komitmen terhadap nilai-nilai luhur agama Hindu,” ujar Imelda.
Ia menilai, Hari Raya Nyepi adalah momen sakral yang sarat dengan nilai spiritual dan filosofi kehidupan yang mendalam. Melalui pelaksanaan Catur Brata Penyepian—yang mencakup Amati Geni (tidak menyalakan api dan amarah), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelangunan (tidak menikmati hiburan)—umat Hindu diajak untuk melakukan introspeksi diri.
“Catur Brata Penyepian dan Upawasa adalah bentuk latihan spiritual untuk mengendalikan nafsu, mengurangi keterikatan pada dunia material, serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa tema Dharma Santi tahun ini menyoroti pentingnya pelayanan kepada sesama manusia (Manawasewa) dan menjaga keharmonisan dengan alam semesta (Madawasewa), dua prinsip utama yang sejalan dengan semangat perayaan Nyepi.
“Nilai-nilai tersebut tidak hanya menginspirasi secara spiritual, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045—Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera dalam bingkai keberagaman,” ungkap Imelda.
Menutup sambutannya, Imelda mengajak seluruh umat Hindu di Kota Palu dan Sulawesi Tengah untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan hidup dalam harmoni. Ia juga menekankan pentingnya menjadikan Dharma Santi sebagai refleksi kolektif untuk membangun kehidupan sosial yang damai dan inklusif.
“Semoga momen ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kekuatan bangsa ini terletak pada keberagaman dan solidaritas,” tutupnya.**