Tutup
Sulawesi Tengah

Komunitas SKUT Poso Dukung Satgas Madago Raya Cegah Radikalisme di Poso

5
×

Komunitas SKUT Poso Dukung Satgas Madago Raya Cegah Radikalisme di Poso

Sebarkan artikel ini

POSO, Kabar Selebes – Komunitas Siap Kerja Untuk Umat (SKUT) Kabupaten Poso menyatakan dukungan penuh terhadap Satuan Tugas Operasi Madago Raya tahun 2025 dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di wilayah Kabupaten Poso.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua SKUT Poso, Agung Laksana Jamal. Ia menegaskan bahwa organisasinya siap bersinergi dengan pemerintah dan pihak kepolisian dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif, sekaligus menjadi perantara dalam misi-misi kemanusiaan di tengah masyarakat.

Komunitas SKUT merupakan organisasi masyarakat (ormas) yang berdiri sejak 2019 di Kabupaten Poso. Organisasi ini aktif bergerak di bidang sosial kemanusiaan, seperti membantu korban bencana alam, masyarakat miskin, pasien sakit parah, dan anak-anak yatim piatu.

“Komunitas ini terbuka dengan pemerintah dan kepolisian. Kami mendukung sepenuhnya kegiatan deradikalisasi yang dilakukan demi mencegah berkembangnya pemahaman intoleran dan radikal yang bisa berujung pada tindakan terorisme di wilayah Poso,” ungkap Agung.

Menurutnya, keberadaan SKUT tidak perlu diragukan lagi. Mereka selalu berupaya menjadi mitra yang dipercaya pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat dalam membantu sesama.

“Saya dan rekan-rekan di SKUT akan selalu peduli dengan misi kemanusiaan. Kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk saling membantu, baik secara fisik maupun materi,” tambahnya.

SKUT juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung Satgas Madago Raya dalam menjaga stabilitas keamanan dan menangkal penyebaran paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan norma agama.

Agung mengapresiasi situasi Poso saat ini yang kian aman dan kondusif. Tidak terdengar lagi adanya aktivitas kelompok radikal. Ia menyebut kondisi ini sebagai harapan semua pihak.

“Situasi seperti ini yang kita harapkan. Saat Poso aman, maka pembangunan berjalan lancar dan perekonomian masyarakat meningkat,” katanya.

Namun ia juga mengingatkan bahwa paham radikalisme dan intoleransi sangat berbahaya karena dapat menimbulkan konflik, memperlambat pembangunan, hingga memicu perpecahan umat. Dampaknya bahkan bisa bertentangan dengan nilai luhur bangsa dan agama.

Agung menegaskan, pengalaman kelam konflik masa lalu di Poso harus dijadikan pelajaran bersama. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kerukunan, tidak mudah terprovokasi, serta tidak tergoda dengan paham-paham anti pemerintah yang menggunakan dalih agama.

“Untuk mencegah berkembangnya paham radikal, kita butuh sinergi seluruh elemen — pemerintah, kepolisian, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Sosialisasi bahaya radikalisme perlu terus digalakkan,” ujarnya.

Sebagai penutup, Agung mengajak seluruh masyarakat Poso untuk menjaga ketertiban dan keamanan yang telah tercipta.

“Jangan biarkan kelompok tertentu memperkeruh situasi dengan menanamkan paham radikal. Mari kita jaga Poso, belajar dari masa lalu, dan bersama-sama membangun masa depan yang damai dan sejahtera,” pungkasnya.**

Silakan komentar Anda Disini….