Tutup
Bisnis

Bahodopi: Dari Desa Sunyi Menjadi Episentrum Ekonomi Indonesia

×

Bahodopi: Dari Desa Sunyi Menjadi Episentrum Ekonomi Indonesia

Sebarkan artikel ini
Kawasan industri IMIP (Foto: Bisik.id)

MOROWALI, Kabar Selebes – Bahodopi, sebuah kecamatan kecil di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, telah mengalami transformasi besar-besaran dalam satu dekade terakhir. Wilayah yang dulunya sepi dan jauh dari akses modernisasi kini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia, berkat kehadiran Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan smelter milik PT Wanxiang Nickel Indonesia.

Sebelum investasi masuk, Bahodopi hanyalah daerah terpencil tanpa listrik. Kehidupan warganya bergantung pada pertanian, perkebunan lada, kehutanan, dan perikanan. Namun, kehadiran investasi mengubah segalanya. Listrik mulai mengaliri desa, anak-anak bisa menonton televisi, dan aktivitas ekonomi pun berlipat ganda. Sawah dan kebun lada kini beralih fungsi menjadi lahan kos-kosan atau penginapan untuk para pekerja migran yang datang dari berbagai daerah, seperti Sulawesi, Jawa, Maluku, Sumatera, hingga Papua.

Advertising
Sejak aliran arus listrik masuk di kawasan permukiman sepanjang Jalan Trans-Sulawesi, Bahodopi, Morowali, laju perekonomian warga meningkat pesat. Beragam usaha produk barang dan jasa menjamur dan menggaet pelanggan yang didominasi karyawan yang bekerja di kawasan IMIP. (Dok. Departemen Media Relations PT IMIP)

Kehadiran Kawasan Industri IMIP tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga menciptakan tantangan baru, seperti polusi dari aktivitas pabrik. Meski demikian, pihak perusahaan terus berupaya mengurangi dampak negatif tersebut dengan langkah-langkah inovatif, termasuk rencana penggunaan panel surya untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Dampak positif lainnya adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Morowali. Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah Morowali, kontribusi IMIP terhadap PAD mencapai sekitar 80%. Pada tahun 2022, realisasi pendapatan Morowali mencapai Rp 1,617 triliun, melampaui target Rp 1,405 triliun. Investasi yang masuk ke IMIP hingga Mei 2023 tercatat sebesar USD 22,387 juta atau setara Rp 347 triliun.

Kawasan industri IMIP di saat malam hari.(Foto: Linkedin)

Selain kontribusi besar terhadap PAD, keberadaan Kawasan Industri IMIP juga mendorong tumbuhnya sekitar 160 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bahodopi. UMKM ini mencakup berbagai sektor, mulai dari penyediaan bahan makanan hingga jasa pendukung lainnya untuk memenuhi kebutuhan ribuan pekerja di kawasan industri.

Bahodopi kini menjadi simbol transformasi Morowali dari daerah tradisional menjadi episentrum industri berbasis nikel yang berdaya saing global. Dengan terus mengedepankan inovasi dan keberlanjutan, Bahodopi diharapkan mampu menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola investasi secara bijak dan inklusif, sehingga memberikan manfaat yang merata bagi masyarakat dan lingkungan.***

Silakan komentar Anda Disini….