SIGI, Kabar Selebes – Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah Kabupaten Sigi menyatakan komitmennya untuk mendukung Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal di wilayah Sulawesi Tengah. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Ketua Yayasan, Ustadz Samsul Haq Dg. Pawata, dalam kegiatan penggalangan kelompok pada Kamis, 14 November 2024, di Desa Sigimpu, Kecamatan Sigi Kota.
Yayasan Ma’had Khairaatul Istiqomah telah berdiri selama delapan tahun dan menjadi lembaga yang aktif mencetak generasi penghafal Al-Qur’an (hafidz). Hingga kini, yayasan tersebut telah menghasilkan ratusan hafidz Qur’an yang tersebar di berbagai kabupaten di Sulawesi Tengah, seperti Kota Palu, Sigi, Poso, Morowali, dan Tojo Una-Una. Saat ini, yayasan memiliki sekitar 50 santri putra yang menjalani program pendidikan agama intensif, meliputi:
• Menghafal Al-Qur’an (prioritas utama).
• Belajar bahasa Arab dan kitab fiqih.
• Melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, termasuk shalat tahajud berjamaah.
Para tenaga pengajar di yayasan ini berjumlah enam orang dan merupakan alumni dari yayasan tersebut, berasal dari berbagai daerah, seperti Kabupaten Pasangkayu (Sulawesi Barat), Desa Tolai (Parigi Moutong), Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Toli-Toli.
Yayasan ini memiliki legalitas hukum yang kuat, antara lain:
• Akta notaris yang diterbitkan pada 2 Juli 2020.
• SK Kemenkumham Republik Indonesia Nomor AHU-0010495.AH.01.04 Tahun 2020 tentang pengesahan pendirian badan hukum.
• Tercatat dalam daftar yayasan dengan nomor AHU-0013690.AH.01.12.Tahun 2020.
Ustadz Samsul Haq menegaskan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Satgas Operasi Madago Raya dalam mencegah penyebaran paham radikal, intoleransi, dan terorisme. “Sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam, kami mendukung penuh langkah pencegahan radikalisme demi menciptakan lingkungan yang aman dan damai di Kabupaten Sigi,” ujarnya.
Satgas Operasi Madago Raya juga mengapresiasi komitmen yayasan ini sebagai mitra strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Dukungan dari yayasan ini diharapkan mampu meminimalisir risiko penyebaran paham-paham yang menyimpang, terutama di wilayah yang rentan.
Dalam pertemuan tersebut, Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti isu perceraiberaian yang dilemparkan oleh pihak tak bertanggung jawab. Meski demikian, yayasan tetap berkomitmen menjalankan misinya dalam mencetak generasi Qur’ani yang moderat dan berwawasan luas.
Dengan adanya kerja sama yang erat antara lembaga pendidikan agama seperti Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Khairaatul Istiqomah dan aparat penegak hukum, diharapkan stabilitas keamanan di Sulawesi Tengah dapat terus terjaga.
