POSO, Kabar Selebes – Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Amanah Tamanjeka, yang berdiri di Dusun Ratalemba (Tamanjeka), Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, menyatakan dukungan penuh terhadap Satgas Operasi Madago Raya 2024 dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di Kabupaten Poso. Hal ini disampaikan oleh Ustadz Burhan Al-Arnauth, pimpinan PPTQ Amanah Tamanjeka.
Pondok pesantren ini didirikan pada tahun 2018 di bawah naungan Yayasan Wakaf Amanatul Ummah (YWAU) Poso, berfokus pada pendidikan Tahfidz Qur’an serta pelajaran keislaman lainnya seperti Fiqih, Qur’an Hadist, Bahasa Arab, dan Kitab Kuning. Pesantren ini hanya menerima santri laki-laki dengan tingkatan pendidikan setara Madrasah Tsanawiyah (SMP) dan Madrasah Aliyah (SMA). Saat ini, pesantren memiliki 28 santri yang dibimbing oleh lima tenaga pengajar.
Menurut Ustadz Burhan, pesantren ini tidak terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan menolak semua bentuk paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan norma agama. “Kami ingin santri memiliki pengetahuan agama yang mendalam tanpa menganut paham intoleran dan radikal. Ini adalah salah satu cara kami mencegah berkembangnya pemahaman radikal, sehingga tidak ada lagi tindakan terorisme di masa depan,” tegasnya.
PPTQ Amanah Tamanjeka juga mengusung visi mencetak ulama hafidz Qur’an dengan misi menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat berdasarkan aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah dan akhlak mulia. Pesantren ini berupaya merangkul individu yang terpapar paham intoleran untuk mengubah pola pikir mereka agar sesuai dengan syariat Islam dan hukum negara.
Dalam mendukung Operasi Madago Raya, PPTQ Amanah Tamanjeka menyatakan komitmennya untuk membantu memulihkan keamanan di Kabupaten Poso dan menangkal paham radikal di masyarakat. “Kami selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan pemerintah dalam menjaga kondisi wilayah Poso yang kini semakin kondusif,” ujar Ustadz Burhan.
Dengan pendekatan ini, pesantren berharap dapat menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi toleransi, sekaligus memperkuat upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keamanan di Kabupaten Poso.**