PALU, Kabar Selebes – Ketua Dewan Pertukangan Nasional Sulteng, Andri Gultom mengatakan, narasi dan konten kampanye terkait pengalaman dari pasangan calon gubernur Anwar Hafid – Reny Lamajido (Berani) tidak laku lagi untuk menarik hati rakyat. Karena telah terjawab dalam debat cagub yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi Sulteng pada Senin malam (4/11).
“Kan sudah terjawab bahwa selama jadi Bupati Morowali 10 tahun, pak Anwar Hafid hanya dapat 2 kali WTP (Wajar Tanpa pengecualian), selebihnya itu WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dan disclaimer, ” kata Andri Gultom, Selasa (5/11).
Menurutnya, selama ini masyarakat ‘terhipnotis’ dengan konten kampanye Anwar Hafid yang memiliki segudang pengalaman. Namun hal itu tidak sesuai dengan rekam jejak berdasarkan hasil laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 10 tahun memimpin Morowali.
“Jika pak Anwar mengatakan bahwa laporan BPK itu adalah ukuran keberhasilan Pemerintah daerah, maka dapat kita simpulkan bahwa beliau gagal mengelola Pemerintah di Morowali, itu dibuktikan dengan opini WDP BPK disaat menjabat, ” ujarnya.
Ia yakin, dengan terbukanya rekam jejak dari BPK tersebut, maka pasangan Berani sulit untuk mendapatkan hati rakyat dengan konten dan narasi berkaitan pengalaman.
“Kami yakin, dengan debat semalam, pasangan BerAmal dapat simpatik rakyat yang lebih besar, ” tutupnya.